KOMPAS.com - Semuanya dimulai di Kobe, Jepang, pada awal 1993. Waktu itu Toshikazu Kayano telah bekerja di kantor pusat ASICS selama lima tahun ketika dia menerima tugas khusus: membuat sepatu hybrid untuk latihan cross training.
Ini berarti ia harus menciptakan sepatu yang nyaman untuk lari jarak jauh sekaligus untuk latihan gym dalam ruangan. Kayano juga diminta menerapkan teknologi yang sedang dikembangkan ASICS untuk mengurang impact dan meningkatkan performa sepatu.
Untuk menyelesaikan proyek itu Kayano diberi akses ke semua sumber daya dan teknologi perusahaan, disertai pesan, "Lakukan apa yang kamu mau untuk menghasilkan sepatu lari terbaik, berapapun harganya."
Dalam kisah yang dimuat di situs ASICS, Toshikazu Kayano mengakui bahwa saat itu dia "berusaha keras mencari ide."
Untunglah dia ingat filosofi yang diterapkan oleh pendiri perusahaan Kihachiro Onitsuka saat menciptakan sepatu basket pertamanya: “Dia merancang sol luar yang terinspirasi dari tentakel gurita. Kisah itu sangat mengesankan saya," ujarnya.
Baca juga: Sepatu Pertama Onitsuka Tiger, Seperti Apa Bentuknya?
Pendekatan ini rupanya sangat mengena bagi Kayano yang dibesarkan di pedesaan Jepang. Dan untuk sepatu rancangannya ini, Kayano menemukan inspirasi pada hewan yang sering dicarinya di masa kanak-kanak, yakni serangga yang relatif kecil, namun agak ganas: kumbang rusa.
Ia melihat kumbang rusa --sejenis kumbang tanduk-- memiliki rangka luar keras untuk melindungi tubuhnya, tapi tetap bisa bergerak cepat karena rangka itu terpisah dalam panel-panel. Konstruksi serupa panel inilah yang digunakan Kayano untuk mendesain sepatunya.
Nah, di tahun 2020 ini, ASICS meluncurkan Gel Kayano ke-27 yang merupakan evolusi dari pendahulunya. Seperti Gel Kayano lainnya, sepatu terbaru ini dibangun dengan prinsip onko-chishin, yang artinya "menghargai masa lalu, menciptakan yang baru"
Memang Gel Kayano 27 memiliki tampilan berbeda dibanding sepatu yang diciptakan Toshikazu Kayano pada tahun 1993. Tapi ada bagian-bagian yang tetap menjadi ciri sepatu penyandang nama Kayano tersebut.
Ini adalah hal yang wajar mengingat setiap Gel Kayano, dari yang pertama hingga seri 26 dibuat dengan semangat kaizen, atau “continuous improvement", imporvisasi atau perbaikan terus menerus.
Nah, hal apa yang menjadi perbaikan untuk seri 27 ini?
"Gel Kayano 27 adalah sepatu dengan performa yang telah ditingkatkan dan didesain secara presisi untuk memberikan kenyamanan berlari tanpa mengorbankan stabilitas, baik untuk pria maupun wanita,” ujar Tamura dalam konferensi pers online, Selasa (13/10/2020).
Sementara, Fajar Nugraha, Asisten Marketing Manager ASICS Indonesia menjelaskan, fitur Flytefoam juga memiliki desain tumit yang dalam pada bagian kaki depan, membuat setiap langkah pengguna menjadi semakin presisi.