Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara agar Tenang dan Terkendali Saat Anak Tantrum

Kompas.com - 15/10/2020, 14:14 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Pada masa pandemi ini kebanyakan orangtua yang hampir setiap 24 jam sehari selalu bersama anak. Rasa lelah pasti menghampiri, apalagi jika anak kerap berulah dan tantrum.

Merengek, berteriak, hingga menangis meraung-raung merupakan tanda anak sedang tantrum. Menghadapinya butuh kesabaran dan ketenangan orangtua. 

Erica Djossa, seorang psikoterapis terdaftar dari Toronto, Kanada, dan pendiri situs Happy as a Mother, menyebutkan beberapa alasan banyak ibu tak sabar dan gampang terpancing marah menghadapi anaknya.

1. Menganggap si kecil sengaja melakukan kesalahan
Kamu mungkin menganggap anak sengaja melakukan hal-hal yang membuat kesal dan memberontak dari aturan-aturan yang diterapkan, seperti susah bangun di pagi hari.

“Balita tidak bangun pagi dengan tujuan membuat hari orangtuanya sengsara," kata Lisa Milligan, terapis anak.

Baca juga: 5 Pembelajaran bagi Orangtua untuk Bentuk Kepribadian Anak

Ketika anak mengamuk, itu merupakan pertanda bahwa mereka butuh bantuan untuk mengendalikan emosinya. Orangtua adalah tempat aman bagi mereka.

"Ketika anak-anak kecil menanggapi sesuatu dengan emosi atau perilaku yang bertentangan dengan apa yang diminta, mereka sebenarnya sedang minta bantuan orangtua atau pengasuhnya untuk membantu menangani perasaan mereka dengan empati dan pengertian," tambah Milligan.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

2. Anda tak sadar sedang butuh sesuatu

Menurut para ahli, kemarahan yang tak terkendali mungkin merupakan tanda bahwa Anda memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi. Entah itu karena merasa lapar, lelah, atau kecemasan yang meningkat.

Lain kali jika emosi terasa mulai tak terkendali coba lakukan identifikasi kemungkinan penyebabnya sehingga tidak sampai kehilangan kendali. Tarik napas dalam-dalam dan mundurlah, beristirahat sejenak, dan minta bantuan saat membutuhkannya.

Baca juga: Gampang Marah, Gejala Depresi yang Jarang Diketahui

3. Tekanan untuk menjadi ibu yang sempurna

Gampang marah-marah juga bisa terjadi karena tekanan untuk menjadi ibu yang sempurna.

Ketika si kecil melakukan sesuatu yang buruk dan tak sesuai dengan keinginan, jangan langsung menyalahkan diri karena tidak bisa jadi orangtua yang baik.

Jangan menghukum diri sendiri karena kehilangan kesabaran. Tidak ada orangtua yang sempurna. Kenali diri dengan lebih baik dan temukan cara untuk tetap tenang dan mengatasi emosi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com