KOMPAS.com - Sariawan adalah masalah yang kelihatannya sepele, namun cukup mengganggu. Area di dalam rongga mulut yang mengalami sariawan akan terasa perih ketika terkena makanan atau minuman tertentu.
Apalagi jika sariawan yang dialami adalah jenis sariawan mayor alias sariawan dengan ukuran lebih dari 1 cm dan jumlahnya bisa lebih dari tiga.
Ketika masih kecil, kamu mungkin pernah mendengar bahwa berkumur air garam bisa mengatasi sariawan. Apakah hal tersebut benar?
Dr. Herwanto, Sp.A dari RS Mitra Keluarga Kalideres menjelaskan, anggapan tersebut sebetulnya tidak sepenuhnya salah.
Air garam bersifat antiseptik, sehingga beberapa orang kerap menggunakannya untuk pertolongan pertama ketika mengalami sariawan atau sakit gigi.
"Tidak salah juga kalau (untuk pertolongan) pertama kali dan di rumah tidak ada (obat) apa-apa, kita berkumur," kata dr. Herwanto dalam media webinar bersama Kalbe, Kamis (15/10/2020).
Namun, ia tidak menyarankan jika berkumur air garam dijadikan sebagai pengobatan sariawan terus-menerus.
Sifat antiseptik dari garam memang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Namun, sifat antiseptik garam juga bisa membuat rongga mulut menjadi kering dan menyebabkan perih ketika digunakan berkumur.
Anak-anak yang sudah lebih besar dan dewasa mungkin bisa menahan rasa perih yang ditimbulkan ketika sariawan terkena air garam, namun anak-anak yang lebih kecil mungkin akan memberikan respons berbeda.
Selain itu, kebanyakan dari kita juga cenderung tidak mengetahui takaran garam yang pasti untuk digunakan berkumur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.