KOMPAS.com - Kadang-kadang kita menjumpai teman yang memiliki perilaku caper alias cari perhatian. Teman seperti itu memang membuat kita sebal apalagi bila ia terus-menerus melakukannya.
Ternyata, perilaku caper atau cari perhatian dapat memiliki penyebab beragam. Bahkan, perilaku ini boleh jadi adalah gejala gangguan mental tertentu yang membutuhkan empati kita.
Bagi orang dewasa, perilaku caper dan cari perhatian yang tidak pada tempatnya dapat mengganggu orang di sekitarnya. Perilaku tersebut biasanya dilakukan demi mendapatkan perhatian, kekaguman, dan pujian orang dari orang lain.
Berikut ini beberapa contoh perilaku caper alias cari perhatian:
Baca juga: Jangan “Baper” Saat Hadapi Rekan Kerja yang Menyebalkan
Penyebab caper yang kadang menyebalkan
Caper atau cari perhatian dapat disebabkan oleh beragam hal, mulai dari kecemburuan hingga gangguan mental tertentu. Berikut ini beberapa penyebab perilaku caper atau cari perhatian:
1. Memiliki rasa iri dan cemburu
Pelaku caper dapat terjadi saat seseorang memiliki rasa iri dan cemburu pada orang lain. Kecemburuan ini bisa muncul karena ia merasa terancam oleh orang lain yang lebih mendapatkan perhatian.
2. Memiliki self-esteem yang rendah
Harga diri atau self-esteem adalah istilah yang mencakup bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri.
Apabila seseorang individu merasa dirinya ‘tak terlihat’, ia mungkin akan mencari perhatian sebagai cara untuk untuk mengembalikan percaya dirinya.
Maka tak heran, orang yang cari perhatian akan mencari validasi agar ia juga melihat dirinya sendiri lebih baik dan berharga dibanding orang lain.
3. Merasa kesepian
Saat merasa kesepian, beberapa orang mungkin akan melakukan perilaku caper atau cari perhatian. Perilaku ini bisa muncul walau individu tersebut normalnya tak memiliki sifat caper.
Baca juga: 10 Jenis Gangguan Kepribadian yang Perlu Diketahui
4. Mengidap gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik (histrionic personality disorder) adalah gangguan kepribadian yang ditandai perasaan tidak nyaman pada seseorang jika ia tidak menjadi pusat perhatian.
Individu dengan gangguan ini memiliki hasrat untuk terus diperhatikan dan sering bertindak dramatis untuk mencari dan mendapatkan perhatian dari orang lain.
Ada beberapa ciri yang mungkin akan ditunjukkan individu dengan gangguan kepribadian histrionik. Diagnosis dengan gangguan tersebut harus memenuhi minimal lima kriteria berikut ini:
5. Memiliki gangguan kepribadian narsistik
Perilaku caper atau cari perhatian juga dapat menjadi gejala dari gangguan kepribadian narsistik. Individu dengan gangguan ini berusaha mendapatkan rasa kagum dari orang lain namun ia memiliki rasa empati yang kecil.
Untuk didiagnosis gangguan kepribadian narsistik, penderitanya harus menunjukkan minimal lima gejala berikut ini:
Baca juga: Curiga Teman Kamu Orang yang Narsis? Coba Cek Ciri-Cirinya
6. Mengidap gangguan kepribadian ambang
Gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder) adalah gangguan yang ditandai dengan pola emosi yang tidak stabil, perilaku impulsif, citra diri yang terganggu, dan hubungan yang tak stabil.
Penderita gangguan ini boleh jadi menunjukkan perilaku caper, disertai dengan gejala-gejala berikut ini:
Membantu orang terdekat yang caper berlebihan
Perilaku caper atau cari perhatian mungkin kadang membuat kita tak nyaman dengan orang terdekat.
Namun, apabila kamu mengidentifikasi gejala lain yang merujuk pada gangguan mental di atas, sangat disarankan untuk membantu orang tersebut.
Kamu bisa membantunya untuk menemui ahli kesehatan mental. Sebab, perilaku caper yang tidak ditangani dapat berujung bahaya bagi dirinya dan orang lain.
Baca juga: 6 Kebiasaan Kecil yang Bisa Mengungkap Kepribadian Seseorang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.