Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Diuji, Kapan Vaksin Corona Bisa Diberikan pada Masyarakat?

Kompas.com - 16/10/2020, 15:28 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kapan vaksin corona mulai bisa diedarkan di Indonesia? Pertanyaan ini mungkin ada di benak banyak orang di Tanah Air.

Keberadaan vaksin tentunya akan sangat membantu, mengingat kasus infeksi corona di Indonesia terus bertambah setiap harinya.

Pemerintah memprediksi vaksin corona akan mulai diedarkan di Indonesia pada Februari 2021 mendatang. Prediksi ini dilontarkan oleh Direktur Standarisasi Obat Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Togi Junice Hutadjulu.

Ada sejumlah vaksin corona yang menjadi kandidat untuk diedarkan di Indonesia. Masing-masing memiliki jadwal edar yang berbeda-beda. Kebanyakan vaksin corona ini juga sedang menjalani tahapan uji klinis.

Berikut adalah beberapa vaksin corona yang menjadi kandidat untuk diedarkan di Tanah Air.

1. Vaksin Merah Putih

Vaksin Merah Putih adalah vaksin untuk corona yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.

Menurut penuturan salah satu peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Wien Kusharyoto, vaksin Merah Putih rencananya dapat diberikan kepada masyarakat dengan metode spray atau disemprot.

Menurutnya, metode penyemprotan vaksin ini dianggap lebih baik karena langsung menyasar jaringan mukosa (hidung dan mulut).

Selain itu, Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir berharap vaksin Merah Putih dapat diproduksi pada 2022 mendatang.

Baca juga: Eks Pejabat CDC Sebut Pandemi Belum Akan Berakhir meski Vaksin Ditemukan

2. Vaksin Sinovac (CoronaVac)

Vaksin Sinovac adalah vaksin corona yang diciptakan oleh perusahaan farmasi asal Tiongkok, Sinovac. Sejauh ini, lebih dari 24 ribu orang di Brasil, Turki, dan Indonesia sedang berpartisipasi dalam uji klinis vaksin CoronaVac.

Pada 9 September silam, Sinovac melaporkan bahwa uji klinis fase 1 dan 2 dari CoronaVac menunjukkan hasil yang baik.

Pada 421 partisipan (berusia 60-89 tahun) yang mengikuti uji klinis tidak mengalami efek samping yang serius dan dapat ditoleransi dengan baik.

Mereka bahkan mengalami peningkatan antibodi yang sebanding dengan orang berusia 18-59 tahun.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com