Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2020, 16:00 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum adanya wabah Covid-19, konsep bekerja dari rumah menjadi impian setiap karyawan di dunia. Banyak yang mengira ini merupakan model kerja ideal karena bisa menyeimbangkan kehidupan kantor dan keluarga.

Nyatanya, setelah beberapa bulan menjalani work from home (WFH), banyak orang yang mengeluh kelelahan, stres, dan bosan. Tak sedikit yang akhirnya merasa jika bekerja dari rumah setiap hari bukan hal yang menyenangkan.

"Bekerja full di rumah tidak pernah dipikirkan oleh seorang karyawan sebelumnya," kata Luluina Karina Singarimbun, Head of Human Resources PT. Bayer Indonesia, dalam acara talkshow program Employee Engagement in Uncertain Times yang diadakan virtual pada Kamis (15/10/2020).

Menurut Lulu, ketika karyawan bekerja di rumah setiap hari, celah atau batasan antara pekerjaan dan keluarga menjadi semakin tipis.

"Karyawan sulit membagi waktu bekerja dan waktu bersama keluarganya, dan itu memengaruhi kesehatan mental mereka," ujarnya.

Baca juga: Sebagian Besar Karyawan Masih Takut Bekerja di Kantor

Lisa Rosalina, HR Business Partner for Consumer Product Division L'Oreal Indonesia memandang masalah kesehatan mental pada karyawan merupakan akibat dari perubahan situasi.

"Karyawan merasa shock karena perubahan situasi yang terlalu cepat," tuturnya.

Dia mengatakan, ada beberapa karyawan di perusahaannya yang kebingungan saat harus bekerja di rumah.

"Karyawan kami shock karena anak mereka yang tadinya pergi ke sekolah, sekarang harus mengikuti proses belajar mengajar di rumah. Orangtuanya mau pakai laptop untuk kerja, sementara anaknya butuh untuk belajar."

"Ada juga karyawan kami yang memikirkan kondisi orangtua mereka di rumah, yang mana lebih berisiko terpapar Covid-19," tambahnya.

Baca juga: Selama WFH, Istirahatkan Mata Tiap 2 Jam

Ilustrasi kerja dari rumah.Shutterstock Ilustrasi kerja dari rumah.

Produktivitas turun

Kekhawatiran akibat angka kasus Covid-19 yang terus meningkat juga bisa menimbulkan kecemasan pada karyawan, ujar Adi Sumarno, Head of Human Resources Wipro Unza Vitalis.

"Kemudahan mengakses informasi dari sosial media, membuat karyawan kami yang sebagian besar generasi milenial menjadi khawatir," kata Adi.

Lulu menyebut, di saat karyawan sulit membagi antara pekerjaan dan keluarga, mental karyawan menjadi terganggu, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas mereka dalam bekerja.

"Selain itu, tempat karyawan melakukan pekerjaan kantor di rumah juga bisa berdampak pada produktivitas mereka."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com