Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Efek "Candu Pujian" dari Orangtua bagi Perkembangan Anak

Kompas.com - 16/10/2020, 16:33 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Semua terjadi semata karena untuk menyenangkan orangtua.

Dweck dan koleganya pun meneliti apa yang terjadi ketika anak-anak dipuji atas usaha mereka, bukan hasil atau sesuatu yang mereka hasilkan.

Ternyata, anak-anak ini semakin percaya diri dan merasa berdaya untuk mencoba hal-hal baru.

Dalam salah satu contoh dari penelitian pada tahun 1998, setelah menyelesaikan serangkaian matriks, satu kelompok anak-anak diberi tahu bahwa mereka berhasil karena mereka pintar.

Lalu. di kelompok kedua diberi tahu bahwa mereka sukses karena mereka bekerja keras.

Mereka lalu diminta untuk memecahkan teka-teki baru. Hasilnya, anak-anak di kelompok kedua jauh lebih siap menghadapi masalah yang lebih menantang.

Dweck juga menemukan, anak-anak di kelompok kedua mengatakan, mereka lebih menikmati memecahkan masalah daripada kelompok pertama.

Dari sana para peneliti menyimpulkan, mereka melakukan karena mereka memiliki kepercayaan diri pada kemampuan mereka.

Bahkan, jika mereka gagal pada awalnya, mereka mampu bekerja mencari solusi sendiri.

Jadi, orangtua bisa memuji si kecil dengan berkata, "kamu pasti bekerja sangat keras untuk itu!"

Jangan langsung memuji

Insinyur pembelajaran di Chan Zuckerberg Initiative, Kyla Haimovitz, Ph.D., ikut menulis makalah pada 2017 tentang topik tersebut bersama Dweck.

Haimovitz mengatakan, pujian tidak harus diucapkan secara langsung.  Jika anak sedang menggambar, misalnya, orangtua tidak harus langsung mengomentari pemiilihan warna si kecil.

Baca juga: Orangtua Perlu Tahu, 4 Tips Ajari Anak Saat Belajar Online

Tunggulah sampai selesai, ketika anak menunjukkan gambarnya, lalu katakan pujian seperti, ooh, ayah lihat kamu memilih untuk meletakkan ungu di sebelah coklat - itu sangat menarik!"

Orangtua bisa bertanya kepada mereka tentang proses yang mereka jalani untuk bisa memuji proses belajar tersebut,” kata Haimovitz.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com