KOMPAS.com - Menjadi penyandang disabilitas tidaklah mudah. Apalagi ketika dipandang dipandang sebelah mata oleh tak sedikit orang.
Padahal, penyandang disabilitas juga memiliki kesempatan yang sama untuk hidup, dan mendapat pekerjaan yang layak.
Baca juga: Pelajari Bahasa Isyarat, Teman Tuli Tak Suka Istilah Tunarungu
Keadaan seperti ini pernah dialami oleh seorang barista tuli di Sunyi Coffee, Siti Rodiah.
Perempuan yang akrab dipanggil Siti ini sempat menghadapi situasi yang serupa dengan penyandang disabilitas lainnya.
Namun, dia tidak pernah menyerah, dan alhasil saat ini Siti pun bekerja sebagai seorang barista, -sebuah pekerjaan impiannya.
Dia menceritakan bagaimana suka duka bekerja secara profesional dalam siaran langsung di Instagram LocknLock bersama dengan Sunyi Coffee, Jumat (16/10/2020).
Baca juga: Risiko Tuli pada Orang Muda akibat Pakai Headphone
View this post on InstagramA post shared by Sunyi House of Coffee and Hope (@sunyi.coffee) on Oct 12, 2020 at 11:24pm PDT
Awalnya, di tahun 2015, Siti mulai belajar kopi bersama dengan teman-teman tulinya di sebuah organisasi.
Lalu, di tahun 2018 dia bertemu dengan salah satu pemilik Sunyi Coffee yang mengajaknya untuk ikut bergabung sebagai seorang barista.
Siti kemudian menerima tawaran itu, dan sejak 2019 lalu dia resmi menjadi satu dari tujuh barista tuli di sana.
"Saya sudah lama tertarik dengan dunia kopi, dan menjadi barista ini seperti mimpi saya yang terwujudkan," ungkap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.