Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membaca Ekspresi Wajah Orang Lain Saat Memakai Masker

Kompas.com - 18/10/2020, 16:20 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Memakai masker menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 ketika kita berada di publik.

Namun, kebiasaan baru ini melahirkan beberapa masalah kecil baru. Mulai dari kesulitan bernapas ketika berolahraga, kacamata yang berembun, lipstik yang mudah luntur, hingga kesulitan membaca ekspresi wajah orang lain.

Dilansir The Healthy, hal itu karena sebagian besar komunikasi antarpribadi dilakukan dengan isyarat visual, dari bahasa tubuh hingga cara menggerakkan otot-otot wajah, termasuk bibir, lubang hidung, dan pipi.

Semua area ini menjadi kabur oleh masker wajah, sehingga sulit untuk membaca ekspresi wajah seseorang.

Bagi tuna rungu, membaca bibir sangat penting untuk berkomunikasi.

Itulah mengapa, kini sejumlah pihak bekerja mengembangkan masker wajah dengan panel bening untuk memungkinkan gerakan bibir bisa tetap terbaca.

Pakar bahasa tubuh dan komunikasi nonverbal sekaligus penulis tujuh buku komunikasi, Patti Wood mengatakan, dengan digunakannya masker wajah, orang-orang hanya bisa membaca isyarat mata.

"Mata kita telah berevolusi untuk tanpa sadar merespons apa yang kita lihat dan rasakan," kata Wood.

Misalnya, ketika melihat sesuatu yang menakutkan atau mengancam, mata secara alami akan melebar untuk memperluas bidang penglihatan kita dan meningkatkan jumlah cahaya yang dapat diserap pada saat itu

Sebaliknya, mata akan menyipit saat kita fokus pada sesuatu yang tidak menyenangkan.

Wood menganggap mata adalah jendela keadaan emosional kita. Itulah mengapa ia juga percaya berkomunikasi melalui "bahasa mata" sebetulnya sudah menjadi kebiasaan manusia.

Baca juga: 8 Bahasa Tubuh yang Bisa Menunjukan Mood dan Karakter Kita

Kemungkinan besar, seiring berjalannya waktu, kita akan semakin mengandalkan bahasa mata tersebut dan sudah lebih terbiasa menerjemahkannya.

Namun, ada beberapa kecenderungan yang berbeda pada setiap individu. Bagi pribadi yang lebih percaya diri, misalnya, mereka akan lebih baik dalam mempertahankan kontak mata yang lebih lama.

Meskipun demikian, memberikan kontak mata yang baik adalah hal yang mungkin dilakukan.

Dengan berlatih melakukan kontak mata ketika berbicara dengan seseorang, secara tidak sadar kita akan meningkatkan koneksi dan kemampuan untuk merasakan empati terhadap mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com