Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2020, 07:24 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai salah satu wujud emosi, tentu kita pernah marah. Marah bisa terjadi karena beragam alasan, baik karena tersinggung, salah komunikasi, atau kamu sedang sumpek.

Lalu sebenarnya, apa yang terjadi pada otak saat kita sedang marah? Berikut penjelasannya:

Saat kita marah, lobus prefrontal otak yang lebih rasional menutup, dan area belakang refleksif akan mengambil alih. Respons hormonal dan kardiovaskular pun mulai bekerja.

Tubuh lalu akan memompa kolesterol dan sekelompok bahan kimia lain yang disebut katekolamin. Mereka akan mendorong timbunan lemak menumpuk di jantung dan arteri karotis.

Itulah sebabnya pemarah memiliki risiko menderita serangan jantung daripada mereka yang tidak.

Baca juga: Sering Marah Tanpa Sebab? Mungkin Ini Penjelasannya

Satu studi, yang diterbitkan pada tahun 2015 di European Heart Journal: Acute Cardiovascular Care, menemukan bahwa risiko serangan jantung 8,5 kali lebih tinggi dalam dua jam setelah ledakan kemarahan yang intens.

Respons saat kita marah dapat mendorong sistem saraf untuk memotong aliran darah ke perut dan mengalihkannya ke otot-otot, yang akhirnya berdampak pada sekresi pencernaan.

“Jika seseorang menumpahkan kopi ke laptop kita, detak jantung dan tekanan darah kita akan meningkat, itulah respons fisiologisnya,” kata Bushman.

Baca juga: Coba Simak, 9 Teknik Cerdik Kendalikan Rasa Marah

 

"Kemudian kamu akan melabeli hal itu dengan menyebutnya sebagai ’kemarahan', jika orang tersebut melakukannya dengan sengaja atau kamu pikir mereka melakukannya,” imbuhnya.

Selain itu kemarahan menyebabkan lonjakan hormon stres kortisol. Jadi, selama ledakan amarah yang berkepanjangan, bagian dari sistem saraf menjadi sangat aktif, yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh kita.

Jadi, segeralah kendalikan kemarahan dan emosi kita, karena bisa merugikan tubuh.

Baca juga: 11 Cara Sehat Melepaskan Kemarahan


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com