Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2020, 09:47 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Inverse

KOMPAS.com - Minum kopi bagi sebagian orang mungkin sudah menjadi sebuah rutinitas di pagi hari, bahkan sebelum mereka sarapan.

Meskipun kopi dapat membuat orang bersemangat, ternyata kandungan kafeinnya bisa berdampak negatif untuk metabolisme tubuh.

Menurut studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal British Journal of Nutrition, kebiasaan yang mengganggu metabolisme tubuh secara akut adalah minum kopi sebelum sarapan pagi.

"Sebaiknya mengonsumsi kopi sehabis sarapan pagi, apalagi setelah tidur malam yang buruk untuk menyeimbangkan efek stimulasi kopi dengan potensinya mengganggu metabolisme glukosa," kata seorang peneliti di Center for Nutrition, Exercise & Metabolism University of Bath, Harry Smith kepada Inverse.

Baca juga: Minum Kopi Sebelum Sarapan, Baik atau Buruk?

Untuk melihat bagaimana kualitas tidur malam dan kopi pagi sebelum sarapan memengaruhi metabolisme, peneliti mengikutsertakan 29 pria dan wanita sehat sebagai partisipan.

Hasilnya, partisipan yang mengonsumsi kopi hitam setelah tidur tidak nyenyak, secara substansial meningkatkan glukosa darah saat sarapan sekitar 50 persen.

Memang hasil ini tidak serta-merta membuat seseorang berisiko terkena diabetes atau gangguan metabolisme lainnya, tetapi para peneliti mengatakan bahwa hal itu tetap dapat memengaruhi kesehatan secara perlahan.

"Penelitian tersebut memprediksi kejadian kardiometabolik di masa depan. Dan respons yang berulang dalam jangka waktu yang lama tentunya dapat berdampak pada kesehatan, seperti berkurangnya sensitivitas insulin," jelas Smith.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bermanfaat bagi Penderita Kanker Kolon?

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa minum kopi setelah kualitas tidur malam yang buruk tidak dapat membuat tubuh mentolerir gula dalam sarapan.

Sebab, kafein yang terkandung dalam biji kopi memiliki efek negatif pada sensor di otot yang membantu mengeluarkan glukosa dari darah, sehingga menghasilkan respons glukosa darah yang lebih tinggi.

Halaman:
Sumber Inverse
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com