Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik Kecantikan Bertahan di Masa Pandemi dengan Layanan “Wellness”

Kompas.com - 19/10/2020, 15:44 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.comKlinik kecantikan termasuk sektor usaha yang terdampak besar selama pandemi. Sejumlah klinik pun melakukan adaptasi dan bersiasat agar tetap bertahan, salah satunya dengan beralih ke perawatan “wellness” atau pencegahan penyakit.

Kebutuhan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh kini dianggap sebagai hal yang paling penting.

“Sekarang ini memang arahnya lebih ke perawatan wellness, karena kesahatan jadi penting,” kata dr.Gaby Syerly M.Biomed, pendiri klinik Youth & Beauty yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan.

Ia menjelaskan, perawatan wellness yang jadi andalan di kliniknya adalah terapi ozone dan terapi laser untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Terapi ozone, lanjut Gaby, sebenarnya bukan hal baru, tetapi semenjak pandemi menjadi tren, selain suntik vitamin.

“Terapi dilakukan menggunakan darah sendiri, diambil sampelnya sekitar 50 cc lalu dicampur dengan ozone, Kemudian darah dikembalikan lagi ke dalam tubuh atau dengan cairan Nacl dicampur dengan ozone saja lalu diinfuskan ke dalam tubuh,” paparnya.

Baca juga: Berapa Kebutuhan Kita akan Vitamin C Setiap Hari?

Terapi ozone untuk meningkatkan daya tahan tubuh.YB Clinic Terapi ozone untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Terapi ozone bisa dilakukan 1-2 minggu sekali dan diklaim bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, merangsang regenerasi jaringan, hingga meningkatkan kadar oksigen dalam darah.

Terapi lain yang juga bisa memperkuat daya tahan tubuh adalah low level laser therapy (LLLT), yaitu terapi menggunakan sinar laser energi rendah yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan jaringan tubuh.

“Terapi LLLT ini juga bisa dikombinasikan dengan terapi ozone. Kalau terapi ozone sebaiknya tidak digabung dengan suntik vitamin C,” kata Gaby.

Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh agar Tak Mudah Sakit

Populer

Terapi wellness terbukti disukai pelanggan. Menurut Gaby, dalam sehari bisa ada dua pasien yang melakukan terapi ini.

Sekali datang, satu pasien bisa melakukan beberapa terapi sekaligus, termasuk perawatan kecantikan, yang bisa menghabiskan waktu setengah hari.

“Kami memang membatasi jumlah pasien sehari maksimal 5 orang. Ini juga bertujuan untuk melindungi perawat-perawat di klinik kami,” imbuhnya.

Selain terapi untuk kebugaran tubuh, menurut dia, saat ini sudah mulai ada peningkatan pasien yang melakukan terapi kecantikan.

“Sepertinya pelanggan kami sudah mulai merasa butuh treatment perawatan diri. Sekarang ini peningkatan jumlah pasien sudah mencapai 70 persen, termasuk untuk melakukan perawatan antiaging,” katanya.

Baca juga: Usia Berapa Kita Butuh Produk Antipenuaan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com