"Pria dibentuk menjadi dominan dan mandiri. Semua ciri ini memperkuat norma patriarki yang menghadirkan maskulinitas sebagai sebuah pertunjukan," kata psikolog yang ahli di bidang gender, Peter Glick kepada The Independent.
"Pada kasus Covid-19, masker bisa diartikan menunjukkan kelemahan pada sebagian pria, bahwa mereka takut terhadap virus," lanjutnya.
Menurutnya, kaum konservatif membela pria yang tidak menggunakan masker akibat sejarah panjang stereotip maskulin.
Padahal, sampai saat ini cara paling efektif untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19 salah satunya dengan menggunakan masker yang tepat.
Baca juga: Toxic Masculinity dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental Laki-laki
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.