Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2020, 12:32 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Pabrik garmen di negara-negara Asia, seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Bangladesh, banyak yang berhenti beroperasi selama pandemi. Hal ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tapi juga berimbas pada stok busana secara global.

Negara seperti Inggris diperkirakan akan kekurangan baju kasual di musim dingin mendatang. Padahal, dalam beberapa waktu terakhir permintaan akan baju-baju santai, baju tidur, termasuk juga baju olahraga, mengalami lonjakan selama pandemi.

Sebagaimana dikutip The Guardian, pengecer dan pemasok grosir di Inggris berjuang memenuhi permintaan sports wear dan sepatu kets.

Menurut Edited, perusahaan data ritel fesyen yang berbasis di London, jumlah item busana kasual yang dijual secara online meningkat 17 persen dari tahun 2019.

Angka itu diprediksi akan meningkat jika Inggris terkena gelombang kedua virus corona pada musim gugur.

Pengecer mode dan kosmetik online seperti Asos mengakui krisis tersebut.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Penjualan Produk Fesyen Malah Melonjak

CEO ASOS, Nick Beighton mengatakan dia tidak memperkirakan jika stok barang-barang fesyen bisa kembali ke tingkat normal sampai musim semi 2021.

"Asos berupaya keras untuk memastikan kami memiliki stok barang," ujar dia seperti dilansir The Guardian.

Satu pengecer online mengatakan, jumlah pakaian dan footwear yang dia pesan dari beberapa brand hanya ia terima setengahnya atau kurang. Pasalnya, beberapa brand sedang berjuang untuk memenuhi permintaan.

Founder toko pakaian online 80s Casual Classics, Neil Primett juga sedang mengalami kondisi serupa.

"Ada kepanikan tiba-tiba antara bulan Februari dan April karena brand menghentikan produksi."

"Orang berbicara seolah-olah tidak ada yang akan membeli, namun pembelian di situs saya naik 200 persen. Sekarang saya tidak punya stok."

Baca juga: Baju Tidur Makin Trendi Selama Pandemi

Tidak antisipasi

Peter Cowgill, ketua eksekutif penjual pakaian dan perlengkapan olahraga di Inggris, JD Sports, setuju bahwa beberapa brand kekurangan stok karena tidak mengantisipasi tingkat permintaan.

Namun, dia mengatakan tidak ada masalah serius dengan ketersediaan barang di JD Sports.

"Anda dapat menyebut kami sedikit kelebihan stok di awal tahun, tetapi itu menguntungkan kami karena sekarang kami mempunyai stok dan brand yang membantu mengamankan stok kami."

Cowgill menambahkan, JD Sports mengalami kesulitan dalam mengirimkan pesanan online ke pembeli karena pengurangan jumlah pekerja pada tiap shift untuk menjaga jarak fisik.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Keringat Pada Baju Olahraga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com