Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Menggunakan 5 Bahan Berikut untuk Pelumas Saat Bercinta

Kompas.com - 21/10/2020, 20:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Health

KOMPAS.com - Ada berbagai alasan di balik penggunaan pelumas saat bercinta. Mulai dari vagina kering, hingga menambah sensasi saat berhubungan.

Selain menggunakan produk pelumas yang diproduksi khusus, ada beberapa bahan alami yang bisa dijadikan pelumas, seperti minyak kelapa dan aloe vera.

Dilansir Health, pelumas terbaik berbahan dasar air atau silikon dan tidak mengandung pewangi kimiawi, pewarna atau bahan penyebab iritasi lainnya. 

Meski bisa memanfaatkan bahan alami, bukan berarti Anda bisa secara sembarangan menggunakan suatu bahan sebagai pelumas.

Ada beberapa bahan pelumas yang perlu dihindari karena memiliki risiko kesehatan, terutama ketika dilakukan penetrasi ke dalam vagina. Beberapa bahan tersebut antara lain:

1. Lotion
Beberapa orang mungkin masih menduga bahwa lotion adalah alternatif pelumas yang baik, padahal kenyataannya tidak demikian.

Bahkan lotion yang berlabel alami sekalipun bisa mengandung pewarna dan parfum, bisa juga mengandung paraben, yang diyakini beberapa ahli berpotensi mengganggu hormon.

2. Minyak zaitun
Konsumsi minyak zaitun memang baik untuk jantung dan bisa membuat kulit berkilau.

Namun, meskipun minyak zaitun adalah pilihan yang bagus untuk pijat dan foreplay, pendidik seks, pelatih dan psikolog berlisensi, Liz Powell, PsyD mengatakan bahan ini tidak begitu baik untuk penetrasi. Terutama jika Anda menggunakan kondom.

Sebab, minyak alami apa pun dapat melemahkan lateks di kondom, sehingga membuat Anda kurang terlindungi dari kehamilan dan Infeksi Menular Seksual (IMS).

3. Petroleum jelly
Pelumas yang ideal akan membuat penetrasi menjadi lebih lancar ketika berhubungan intim, bukan justru membuat lengket, seperti efek yang cenderung dirasakan ketika menggunakan petroleum jelly.

Petroleum jelly sulit untuk dibersihkan dan dapat menahan bakteri, yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan iritasi atau infeksi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa perempuan yang menggunakan petroleum jelly sebagai pelumas ketika berhubungan intim memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengalami vaginosis bakterial.

Seperti produk berbasis minyak, produk ini juga dapat mengganggu efektivitas kondom berbasis lateks, yang berarti meningkatkan risiko kehamilan dan IMS.

Baca juga: Menggunakan Baby Oil untuk Pelumas Saat Bercinta, Amankah?

4. Baby oil
Beberapa produk pelumas memang terasa ringan dan licin, seperti baby oil. Namun, minyak adalah kata kuncinya.

Meskipun terasa enak di tangan, baby oil bukanlah pilihan yang baik.

Penelitian lainnya yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology menemukan hubungan antara penggunaan baby oil secara intravaginal dan pertumbuhan jamu candida di vagina, yang dapat menyebabkan infeksi jamur.

Selain itu, produk berbasis minyaknya bisa merusak lateks pada kondom.

5. Mentega
Mentega mengandung protein kasein dari susu, yang bisa menjadi tengik dengan sangat cepat. Bereksperimen di kamar tidur memang menyenangkan, namun tentunya Anda ingin menjauhkan protein hewani yang kemungkinan dapat membusuk dari alat kelamin, bukan?

Baca juga: 9 Hal Penting yang Perlu Diketahui Sebelum Hubungan Intim Pertama Kali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Health
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com