Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 21/09/2022, 20:19 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com -Badan pegal, lemah, dan sakit di sana-sini, sering kali merupakan tanda bahwa badan meminta dipijat.

Ya, pijat selama ini memang dikenal sebagai solusi untuk meredakan kelelahan dan juga rasa pegal semacam itu.

Tentu saja, pijat memang dilakukan untuk berbagai alasan. Namun, ada banyak orang yang merasakan otot-otot mereka justru sakit setelah dipijat. Apakah hal itu normal?

Jawabannya adalah, ya.

Terapis pijat Tracy Segall, LMT menjelaskan, otot yang terasa sakit atau kencang setelah pijat adalah hal normal, terutama jika kita sudah lama tidak dipijat atau belum pernah dipijat sama sekali.

Pijat sama seperti olahraga, yang memaksa darah masuk ke dalam otot membawa nutrisi dan membuang racun.

Baca juga: Manfaat Kesehatan Pijat Payudara, Apa Saja?

Proses ini dapat meningkatkan peradangan sementara pada area yang dirasa perlu diperhatikan oleh tubuh. Meski begitu, ini sebetulnya merupakan proses penyembuhan.

"Peradangan ini memang bisa menimbulkan ketidaknyamanan," ungkap Segall, seperti dilansir Cleveland Clinic

Peradangan dan ketidaknyamanan itu biasanya berlangsung beberapa jam hingga sekitar satu setengah hari.

Nyeri setelah dipihat dapat diatasi dengan cara-cara yang kamu terapkan untuk mengatasi nyeri otot setelah olahraga.

Meski begitu, bukan berarti pijat harus selalu menyakitkan agar efektif.

Baca juga: 5 Mitos tentang Pijat dan Faktanya

Banyak terapis pijat terlatih melakukan berbagai teknik, yang memiliki jangkauan tekanan dan waktu cukup luas.

Artinya, jika suatu teknik tidak terasa efektif untuk badan kita dan yang terasa hanya nyerinya saja, cobalah komunikasikan dengan pemijat.

"Kami bisa melakukan penyesuaian. Kami mungkin dapat mendeteksi area masalah, tetapi kami tidak dapat merasakan intensitas respons nyeri yang dirasakan pasien," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com