KOMPAS.com--Untuk memperlambat penyebaran covid-19, kini masker menjadi hal wajib untuk digunakan saat keluar rumah. Namun, masker yang menutupi wajah kemudian menjadi masalah tersendiri dalam komunikasi.
Bagi tuna rungu, membaca bibir sangat penting untuk komunikasi. Itulah mengapa Samuel Atcherson, seorang profesor dari University of Arkansas mengembangkan masker wajah dengan bahan yang bening untuk memungkinkan membaca bibir.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Audiology Today, temuan Atcherson dan rekan-rekannya dengan bahan transparan memang memudahkan orang untuk melihat gerak mulut dan bibir, namun tetap saja masker akan meredam suara antara 12 hingga 13,3 desibel.
Sedangkan masker buatan sendiri yang terbuat dari kain transparan mampu meredam suara hingga 21,1 desibel.
Masker wajah transparan hanyalah perbaikan sementara untuk masalah yang lebih besar, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran.
Baca juga: Cegah Mata Kering Saat Memakai Masker
Masalah karena masker bukan hanya menjadi masalah untuk mereka untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Orang lain juga sangat bergantung pada membaca bibir saat berkomunikasi secara langsung.
Ekspresi di sekitar mata
Menurut Patti Wood, pakar bahasa tubuh dan komunikasi nonverbal, sebenarnya masalah komunikasi ini masih bisa diatasi dengan mengandalkan mata yang tak tertutup masker.
“Mata kita telah berevolusi untuk merespons tanpa sadar apa yang kita lihat dan rasakan,” kata Wood yang telah menulis tujuh buku tentang komunikasi.
Baca juga: Cara Membaca Ekspresi Wajah Orang Lain Saat Memakai Masker
Misalnya, ketika kita melihat sesuatu yang menakutkan atau mengancam, mata kita akan secara alami melebar untuk memperluas bidang penglihatan dan meningkatkan jumlah cahaya yang dapat diserap pada saat itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.