Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 22/09/2022, 19:49 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com -Ketidakmampuan seorang pria untuk melakukan hubungan seksual merupakan masalah yang selalu menjadi momok bagi mereka yang mengalaminya.

Kondisi yang banyak dikenal dengan sebutan impotensi ini banyak dialami oleh pria dewasa dalam kehidupan seksual mereka.

Sialnya, kurangnya pemahaman mengenai pengobatan untuk kondisi impotensi semacam ini, membuat penanganan yang dilakukan si penderita menjadi tidak tepat dan tak membuahkan hasil.

Impotensi adalah kondisi yang terjadi ketika penis tidak dapat mencapai ereksi, mempertahankan ereksi, atau ejakulasi secara konsisten walaupun mendapat rangsangan seksual.

Sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine mencatat bahwa risiko impotensi meningkat seiring bertambahnya usia.

Kondisi ini tentunya bisa memberikan dampak signifikan pada kehidupan seks dan mental penderitanya. Lantas, apakah impoten bisa sembuh?

Dengan perawatan yang tepat, impoten bisa sembuh sepenuhnya. Sekitar 90 persen dari seluruh kasus impotensi pada pria bahkan dapat disembuhkan tanpa tindakan operasi.

Baca juga: 5 Penyebab Impotensi di Usia Muda

Penanganan impotensi dilakukan berdasarkan kondisi yang menyebabkannya. Ada beberapa pilihan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi impotensi, di antaranya:

1. Obat-obatan

Pilihan obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati impotensi, yaitu avanafil, sildenafil, tadalafil, vardenafil, dan terapi penggantian testosteron.

Obat-obatan ini tidak secara langsung menyebabkan ereksi sehingga Anda tetap harus merasakan rangsangan seksual.

Obatan-obatan ini juga memiliki sejumlah efek samping yang bisa muncul, di antaranya sakit kepala, kemerahan pada wajah, hidung tersumbat, gangguan pencernaan, dan munculnya warna biru pada penglihatan.

2. Alprostadil

Alprostadil adalah hormon buatan yang dapat membantu merangsang aliran darah ke penis. Hormon ini dapat langsung disuntikkan ke penis atau memasukkannya ke dalam uretra.

Umumnya, ereksi akan terjadi 5-15 menit kemudian. Namun, lamanya waktu ereksi berbeda-beda tergantung dari dosis penggunaan.

Halaman:
Baca tentang
Sumber


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com