KOMPAS.com - Kekerasan verbal dan fisik mungkin merupakan bentuk kekerasan yang paling disoroti ketika bicara soal rumah tangga.
Padahal, penelitian yang dilakukan oleh Centers for Financial Security menemukan bahwa kekerasan finansial terjadi sama seringnya dalam hubungan yang tidak sehat, seperti bentuk kekerasan lainnya.
Faktanya, dilansir Very Well Mind, penelitian tersebut menemukan bahwa 99 persen kasus kekerasan dalam rumah tangga juga melibatkan kekerasan finansial.
Kekerasan finansial ini seringkali menjadi tanda pertama dari kekerasan dalam pacaran atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Situasi ini melibatkan pengendalian kemampuan korban untuk memperoleh, menggunakan dan memelihara sumber daya keuangan.
Misalnya, korban mungkin dicegah untuk bekerja. Uang mereka juga mungkin dibatasi atau diambil oleh pelaku.
Selain itu, korban jarang sekali memiliki akses penuh ke uang dan sumber daya lainnya.
Ketika korban memiliki uang, mereka seringkali harus memperhitungkan setiap sen yang mereka belanjakan.
Secara umum, bentuk kekerasan finansial dapat berbeda dari situasi ke situasi.
Terkadang, pelaku satu mungkin menggunakan taktik yang halus, seperti manipulasi, sementara pelaku lainnya mungkin lebih terbuka, menuntut, dan mengintimidasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.