Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit yang Mengintai Jika Terlalu Sering Menahan Pipis

Kompas.com - 27/10/2020, 15:25 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Fox News

Jika kamu mengkhawatirkan hal ini, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Perlukah Wanita Buang Air Kecil Sebelum Berhubungan Seks?

2. Infeksi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) terjadi ketika saluran kemih terinfeksi, biasanya oleh bakteri.

Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, rasa terbakar dan perih saat buang air kecil, mendorong kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, membuat warna urin menjadi gelap dan berbau menyengat, serta menimbulkan nyeri di perut bagian bawah.

Penelitian menunjukkan bahwa menahan pipis terlalu lama dapat menyebabkan bakteri penyebab infeksi berkembang biak.

Jika kamu tidak minum cukup air, tidak membiasakan buang air kecil setelah berhubungan seks, atau tidak cukup sering buang air kecil, kamu juga berisiko lebih besar terkena ISK.

3. Inkontinensia urin
Inkontinensia adalah saat tubuh berjuang untuk mengendalikan keinginan untuk pergi ke toilet.

Bersin atau batuk sederhana saja dapat menyebabkan sedikit buang air kecil, dan ini lebih sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan.

Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya otot dasar panggul.

Otot dasar panggul terletak di antara kedua kaki dan menjalar dari tulang kemaluan di bagian depan ke pangkal tulang belakang.

Bentuknya seperti gendongan dan menahan semua organ panggul di tempatnya, termasuk kandung kemih.

Namun otot bisa menjadi lebih lemah jika kamu sering menahan buang air kecil.

Untuk menjaga kekuatan otot dasar panggul, pergilah ke toilet kapan pun kamu membutuhkannya dan berlatih latihan dasar panggul seperti kegel.

Baca juga: Cara Benar Melakukan Senam Kegel

4. Batu ginjal
Batu ginjal terbentuk ketika produk limbah dalam darah membentuk kristal dan berkembang seiring waktu.

Kondisi ini lebih umum terjadi jika kamu tidak minum cukup cairan dan jika menahan kencing terlalu sering.

Sebagian besar batu ginjal berukuran cukup kecil untuk dikeluarkan saat buang air kecil, namun tetap saja menyakitkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com