Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2020, 15:25 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Kamu mungkin pernah mengalami momen di mana begitu ingin buang air kecil, namun tempat yang tersedia tidak memungkinkan. Misalnya, kurang bersih.

Meskipun, kamu mungkin tahu bahwa menahan pipis alias buang air kecil bukanlah keputusan yang baik untuk kesehatan.

Apalagi jika menahan pipis dilakukan terlalu sering, tak menutup kemungkinan penyakit-penyakit berbahaya mengintai.

Dilansir Fox News, di dalam kandung kemih, terdapat reseptor kecil yang dapat mendeteksi berapa banyak urin yang ada di sana.

Kendung kemih sendiri dapat menampung hingga setengah liter urin.

Jika reseptor mendeteksi jumlah urin sudah terlalu berlebih, maka dia akan mengirimkan pesan ke otak bahwa kandung kemih sudah penuh.

Untungnya, otak juga mengirimkan sinyal balik yang memberi tahu kandung kemih kita untuk bertahan.

Jika tidak, maka semuanya bisa menjadi berantakan.

Tetapi jika kamu memutuskan untuk mengabaikan sinyal-sinyal dari tubuh dan menahannya terlalu lama, itu bisa menimbulkan konsekuensi yang serius.

Skenario terburuknya, urin bisa kembali ke ginjal dan bisa menyebabkan gagal ginjal yang berakibat fatal.

Nah, berikut empat penyakit yang mengintai jika kamu sering menahan buang air kecil.

1. Pecahnya kandung kemih
Meskipun sangat jarang terjadi, namun bukan berarti ini adalah hal yang mustahil.

Kandung kemih bisa pecah jika kita menahan buang air kecil terlalu banyak.

Saat kandung kemih pecah, urin akan memenuhi perut dan kita memerlukan operasi darurat untuk memperbaikinya.

Tetapi, kemungkinan besar kandung kemih akan meregang atau otot-otot menjadi lebih lemah, menyebabkan kita mengompol.

Jika kamu mengkhawatirkan hal ini, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Perlukah Wanita Buang Air Kecil Sebelum Berhubungan Seks?

2. Infeksi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) terjadi ketika saluran kemih terinfeksi, biasanya oleh bakteri.

Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, rasa terbakar dan perih saat buang air kecil, mendorong kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, membuat warna urin menjadi gelap dan berbau menyengat, serta menimbulkan nyeri di perut bagian bawah.

Penelitian menunjukkan bahwa menahan pipis terlalu lama dapat menyebabkan bakteri penyebab infeksi berkembang biak.

Jika kamu tidak minum cukup air, tidak membiasakan buang air kecil setelah berhubungan seks, atau tidak cukup sering buang air kecil, kamu juga berisiko lebih besar terkena ISK.

3. Inkontinensia urin
Inkontinensia adalah saat tubuh berjuang untuk mengendalikan keinginan untuk pergi ke toilet.

Bersin atau batuk sederhana saja dapat menyebabkan sedikit buang air kecil, dan ini lebih sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan.

Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya otot dasar panggul.

Otot dasar panggul terletak di antara kedua kaki dan menjalar dari tulang kemaluan di bagian depan ke pangkal tulang belakang.

Bentuknya seperti gendongan dan menahan semua organ panggul di tempatnya, termasuk kandung kemih.

Namun otot bisa menjadi lebih lemah jika kamu sering menahan buang air kecil.

Untuk menjaga kekuatan otot dasar panggul, pergilah ke toilet kapan pun kamu membutuhkannya dan berlatih latihan dasar panggul seperti kegel.

Baca juga: Cara Benar Melakukan Senam Kegel

4. Batu ginjal
Batu ginjal terbentuk ketika produk limbah dalam darah membentuk kristal dan berkembang seiring waktu.

Kondisi ini lebih umum terjadi jika kamu tidak minum cukup cairan dan jika menahan kencing terlalu sering.

Sebagian besar batu ginjal berukuran cukup kecil untuk dikeluarkan saat buang air kecil, namun tetap saja menyakitkan.

Namun, beberapa batu ginjal mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkatnya.

Jika memiliki batu ginjal, kamu mungkin mengalami sakit yang terus-menerus pada punggung bagian bawah, mual, nyeri saat buang air kecil dan ada darah di urinmu.

5. Kandung kemih meregang
Kandung kemih sebenarnya bisa meregang jika kamu tidak cukup sering buang air kecil.

Sebab, kandung kemih menjadi terlalu penuh, kemudian cairan menyebabkan otot dan selaput meregang di sekitarnya. Bayangkan saja seperti air dalam balon.

Jika hal ini terjadi, kamu mungkin akan lebih sulit buang air kecil secara normal di kemudian hari karena kandung kemih tidak kembali ke bentuk semula.

Dalam kasus yang parah, seseorang mungkin memerlukan kateter untuk membantunya buang air kecil.

Baca juga: Sering Lupa Minum, Susan Bachtiar Pernah Alami Infeksi Saluran Kemih

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Fox News
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com