Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2020, 20:27 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Air adalah komponen penting untuk tubuh. Faktanya, 60 persen dari tubuh kita terdiri dari air.

Tubuh kehilangan air melalui berbagai proses biologis alami, seperti berkeringat dan pembuangan kotoran.

Minum banyak air setiap hari membantu menggantikan kehilangan cairan dan menjaga tubuh tetap sehat dan berfungsi secara optimal.

Kini, kita bisa menemukan air dari berbagai sumber, yang sudah dapat dipastikan kebersihannya.

Namun, sebagian dari kita mungkin masih bertanya-tanya, aman kah jika kita minum air hujan?

Rasanya ini pertanyaan yang cukup relevan mengingat kita sudah mulai memasuki musim hujan, bukan?

Dilansir Healthline, tidak ada yang salah atau tidak aman dengan meminum air hujan, selama itu bersih. 

Faktanya, banyak komunitas di seluruh dunia yang bergantung pada air hujan sebagai sumber utama air minum mereka.

Namun, tidak semua air hujan aman untuk diminum.

Baca juga: Jelang Musim Hujan, Waspadai 5 Penyakit Berikut

Beberapa faktor fisik dan lingkungan dapat dengan cepat mengubah air hujan yang segar dan bersih menjadi potensi bahaya kesehatan.

Seperti mengandung parasit, bakteri berbahaya, dan virus, dan secara historis dikaitkan dengan wabah penyakit.

Air hujan yang jatuh di area yang sangat tercemar atau bersentuhan dengan kontaminan, seperti kotoran hewan atau logam berat, juga mungkin tidak sesuai untuk dikonsumsi manusia.

Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengumpulkan dan meminum air hujan kecuali kamj yakin 100 persen bahwa air tersebut bersih dan aman untuk dikonsumsi manusia.

Jenis bakteri, virus, atau parasit tertentu memang dapat dibasmi dengan merebus air, tetapi jenis lain mungkin memerlukan perawatan kimiawi sebelum air benar-benar aman untuk diminum.

Untuk menghilangkan kontaminan kimia seperti logam berat, kamu mungkin juga perlu menggunakan sistem penyaringan air.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amwrika Serikat (CDC), air hujan yang dikumpulkan untuk tujuan minum harus disaring, didesinfeksi, dan diuji secara teratur.

Jika tidak dapat menjalankan proses ini secara efektif, disarankan agar kamu tidak menggunakannya untuk minum, melainkan untuk keperluan lain, seperti berkebun, mencuci pakaian, atau mandi.

Ingatlah, bahwa tempat-tempat tertentu memiliki batasan hukum terkait pengumpulan air hujan.

Karena itu, jika kamu berencana menerapkan sistem pengumpulan air hujan, pastikan jumlah yang dikumpulkan dan metode pengumpulannya diperbolehkan di wilayah tersebut.

Ya, pada intinya minum banyak air sangatlah penting.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, orang dewasa disarankan mengonsumsi air putih sekitar delapan gelas (ukuran 230 ml) per hari atau total 2 liter.

Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20 persen.

Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90 persen air.

Baca juga: Musim Hujan, Waspadai 4 Penyakit Kulit Berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com