KOMPAS.com - Memasuki usia menopause, perempuan kerap mengalami masalah vagina kering. Kondisi ini pada akhirnya berdampak pada kepuasan dalam bercinta dengan pasangan.
Adapun usia menopause wanita kebanyakan dimulai sejak pertengahan usia 40 tahun sampai pertengahan 50 tahun.
Sayangnya, tak sedikit perempuan yang malu mengutarakan masalahnya dan bingung ke mana mesti mengadu.
Dr. dr. I Putu Gede Kayika, Sp.OG(K) dari Departemen Kebidanan dan Penyakit Kandungan FKUI-RSCM menjelaskan, vagina kering adalah bagian dari perubahan-perubahan yang memang kerap terjadi pada usia menopause.
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor penuaan.
"Salah satunya memang di daerah vagina akan menjadi semakin tipis, mudah terinfeksi dan kering," ungkapnya dalam webinar bersama ICTEC RSCM FKUI, Selasa (27/10/2020).
Ketika area vagina berada dalam kondisi kering, aktivitas sebaiknya tidak dipaksakan tanpa pemberian lubrikasi yang cukup.
Sebab, hal itu dapat menimbulkan luka lecet.
"Oleh karena itu suami juga harus memahami kalau istrinya sudah masuk menopause," sambungnya.
Setidaknya ada tiga upaya yang dapat dilakukan agar sesi bercinta tetap berjalan lancar meski terkandala kondisi vagina yang kering. Tiga upaya tersebut di antaranya:
1. Pemanasan lebih lama
Jika sebelumnya pemanasan dapat dilakukan pada waktu yang tidak terlalu lama, ketika istri sudsh memasuki masa menopause suami harus sedikit lebih sabar untuk memperpanjang sesi pemanasan alias foreplay.
Hal ini rasanya tidak sulit. Sebab, sering kali sesi pemanasan justru menjadi momen intim yang berharga bersama pasangan.
Cobalah berikan istri kecupan-kecupan ringan, sambil melakukan stimulasi di sekitar area intim.
"Pastikan pasangan sudah cukup basah dan cukup terangsang. Artinya sudah cukup untuk menerima penetrasi," kata Dr. Kayika.
Baca juga: 8 Trik Foreplay Tanpa Sentuhan, demi Keintiman yang Lebih Hidup
2. Memanfaatkan pelumas
Pelumas sebetulnya tidak hanya dimanfaatkan untuk mengatasi masalah vagina kering, melainkan untuk beberapa tujuan lain, termasuk membuat sesi bercinta menjadi lebih hidup.
Selaim menjadi solusi jangka pendek, pelumas juga dapat digunakan secara mudah dan praktis.
Ada banyak pilihan produk pelumas di pasaran yang sudah terbukti aman. Hindari mencoba-coba bahan yang belum terbukti aman digunakan sebagai pelumas untuk bercinta.
"Pilihlah pelumas yang bisa larut dalam air. Gunakan sedikit saja yang penting bisa melancarkan gesekan untuk penetrasi," ungkapnya.
3. Berkonsultasi dengan dokter
Berkonsultasi dengan dokter adalah cara yang aman dan tepat untuk mendapatkan solusi.
Dokter nantinya akan memberi pengobatan atau terapi yang sesuai dengan kondisi dan masalah yang dihadapi pasien.
"Kalau memang masalahnya di hormon dan memungkinkan kami beri terapi tambahan semacam hormon pengganti, itu bisa jadi salah satu solusi," papar Dr. Kayika.
Baca juga: Hindari Menggunakan 5 Bahan Berikut untuk Pelumas Saat Bercinta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.