Satu penelitian pada orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa kelebihan berat badan berdampak negatif pada memori, dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi sejauh mana dan seperti apa mekanisme penurunan mental terkait perilaku makan berlebih dan obesitas.
Mengingat bahwa otak terdiri dari sekitar 60 persen lemak, konsumsi lemak sehat seperti avokad, selai kacang, ikan berlemak, dan minyak zaitun dapat membantu mencegah penurunan mental.
5. Membuat mual
Makan berlebihan secara terus menerus dapat menyebabkan perasaan mual dan gangguan pencernaan yang tidak nyaman.
Perut orang dewasa kira-kira seukuran kepalan tangan dan dapat menampung sekitar 75 ml saat kosong, meskipun dapat mengembang hingga menampung sekitar 950 ml.
Namun, ingatlah bahwa angka-angka tersebut bervariasi pada setiap orang, misalnya dipengaruhi lagi oleh faktor ukuran tubuh dan seberapa rutin seseorang makan.
Saat kita makan besar dan mulai mencapai batas atas kapasitas perut, kita mungkin akan mengalami mual atau gangguan pencernaan.
Dalam kasus yang parah, rasa mual ini dapat memicu muntah, yang merupakan cara tubuh mengurangi tekanan akut pada perut.
Meskipun banyak obat untuk mengatasi kondisi ini yang dijual bebas, pendekatan terbaik adalah mengatur ukuran porsi makan kita dan berusaha makan tidak terburu-buru unttuk mencegah gejala ini sejak awal.
Baca juga: 14 Cara Mengurangi Nafsu Makan Berlebih Agar Tidak Kegemukan
6. Menimbulkan gas berlebih dan kembung
Makan dalam jumlah besar dapat membebani sistem pencernaan, memicu gas dan rasa kembung.
Bahan penghasil gas yang cenderung dimakan secara berlebih adalah makanan pedas dan berlemak, serta minuman berkarbonasi seperti soda.
Kacang-kacangan, sayuran tertentu, dan biji-bijian juga dapat menghasilkan gas, meskipun biasanya tidak dimakan secara berlebih.
Selain itu, makan terlalu terburu-buru juga dapat memicu gas dan kembung karena makanan dalam jumlah besar dengan cepat masuk ke dalam perut.
Kondisi ini dapat dihindari dengan makan perlahan, menunggu makan selesai untuk minum cairan dan mengurangi ukuran porsi makanan yang mengandung gas.
7. Membuat ngantuk
Kondisi ini mungkin disebabkan oleh fenomena yang disebut hipoglikemia reaktif, di mana gula darah turun segera setelah makan besar.
Gula darah rendah umumnya berkaitan dengan gejala seperti mengantuk, lesu, detak jantung cepat, dan sakit kepala.
Meski tidak sepenuhnya dipahami, penyebabnya diduga terkait dengan produksi insulin berlebih.
Meskipun paling umum pada penderita diabetes yang mengelola terlalu banyak insulin, hipoglikemia reaktif juga dapat terjadi pada beberapa individu sebagai akibat dari makan berlebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.