Terutama jika mimpi tersebut tentang kematian seseorang yang dekst secara emosional dengan kita.
Umum pula jika mimpi semacam itu ditafsirkan sebagai komunikasi dari seseorang yang sudah meninggal, dan itu tidak mengherankan.
"Kematian memiliki dampak yang besar pada kehidupan sehingga sering masuk ke dalam isi mimpi," katanya.
Sementara Loewenberg mengatakan bahwa bermimpi tentang kematian dapat menandakan akhir dari sesuatu dalam kehidupan nyata.
Namun, akhir itu tidak selalu berarti akhir dari sebuah kehidupan.
"Memimpikan kematian diri sendiri bukanlah sebuah firasat, tetapi lebih merupakan cerminan dari bagaimana kamu menyadari bahwa kehidupan seperti yang sekarang kamu ketahui mungkin akan segera berakhir," katanya.
Untuk itu, mimpi kematian bukanlah hal aneh, terutama jika kamu sedang dalam proses seperti pindah rumah, proses berhenti merokok, hingga proses perubahan karir.
Sedangkan menurut Kuras, tafsir dari mimpi tentang meninggal itu bergantung pada arti gambar-gambar di dalam mimpi terhadap konteks kehidupan nyata dan tantangan yang dihadapi di kehidupan nyata.
"Ini lebih kepada eksplorasi perasaan dan makna bagi orang yang bermimpi dan entah bagaimana terkait dengan "pekerjaan" mengelola hidup dan tantangannya," kata dia.
Namun, lagi-lagi, tidak ada bukti kuat tentang arti mimpi dan kamu harus menafsirkannya dengan cara yang masuk akal bagimu.
Loewnberg menekankan, mimpi adalah proses berpikir.
Semua cerita yang terjadi saat mimpi sebetulnya adalah pikiran alam bawah sadar.
Namun, selama tidur, alih-alih berbicara pada diri sendiri, pemikiran tersebut diterjemahkan ke dalam simbol, metafora dan emosi yang tertuang dalam mimpi.
Sebab, selama tidur REM, pusat pengambilan keputusan di otak, yakni korteks prefrontal, kurang atau tidak aktif, sementara amigdala atau pusat emosi sangat aktif.
Itulah mengapa mimpi bisa sangat menakutkan atau membuat frustrasi, dan menampilkan peristiwa yang seharusnya tidak atau tidak bisa terjadi dalam kehidupan nyata.
"Singkatnya, mimpi adalah percakapan dengan diri sendiri tentang diri kita, tetapi pada tingkat yang lebih dalam, di bawah sadar," kata Loewenberg.
Baca juga: Mengapa Kita Sering Kesulitan Mengingat Mimpi?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.