KOMPAS.com - Landeus Karolus Wolor terus mengumbar senyum. Kegembiraan terlihat jelas di wajah remaja asal Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Setelah sempat terpisah karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, Carlos -demikian Landeus biasa disapa, bisa kembali ke Pangandaran, Jawa Barat.
Carlos adalah salah satu siswa di SMK Bakti Karya, yang berada di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Siang itu, Carlos mendapat tugas menjadi pembawa acara pada Festival 28 Bahasa 2020.
Dengan mengenakan kaus singlet putih yang dilapis selembar kain tenun berwarna merah tua, Carlos berjalan-jalan sambil membawa mikropon di tangan.
Salah satu spot yang didatangi Carlos adalah sebuah Honai -rumah adat Papua, yang ikut meramaikan festival itu.
Di dalam rumah itu Carlos mendapati dua siswa asal Papua yang mengenakan pakaian adatnya, tengah berfoto dengan warga Pangandaran.
Carlos buru-buru menarik kedua kawannya itu, untuk dimintai komentarnya tentang pengalaman dan kehidupan mereka.
Banyak hal dibahas, mulai dari pakaian adat, rumah Hanoi, makanan khas Papua, hingga cerita tentang sekolah dan kesan mereka tinggal di Pangandaran.
“Bahagia ada di sini,” ujar Carlos sambil terus melempar senyum lebarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.