SMK Bakti Karya terdaftar sebagai SMK bidang multimedia, namun memiliki keunikan dalam hal pembelajaran nilai multikultural.
Itulah mengapa, siswa di sekolah ini datang dari beragam suku di Nusantara. Ada dari Aceh, Jawa, Sunda, Kalimantan, Papua, dan lainnya.
Bila dihitung, setidaknya "perwakilan" dari 25 suku dengan latar belakang budaya dan agama berbeda yang belajar di sekolah itu.
Uniknya, mereka belajar dan tinggal bersama selama tiga tahun di sekolah itu, tanpa biaya.
Tak hanya melulu tentang multimedia, mereka pun belajar mengenai ekologi, dan 60 materi pokok multikulturalisme yang mengacu pada lima konsep dasar.
Kelima konsep dasar itu adalah penanaman nilai toleransi, semangat perdamaian, semangat berjaringan, berbudaya, dan pembelajaran aktif.
Konsep sekolah ini pun lebih banyak di luar ruangan.
Mereka bercocok tanam, aktif dengan kegiatan masyarakat, bahkan membantu jika ada yang hajatan hingga proses penguburan warga.
Kepada Kompas.com, sejumlah siswa bercerita tentang bagaimana sekolah ini memperbaiki pandangan mereka tentang toleransi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.