Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Buang Kantong Plastik, Cobalah Manfaatkan...

Kompas.com - 31/10/2020, 18:41 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kantong plastik maupun semua jenis plastik dikenal sulit terurai ke dalam tanah karena rantai karbonnya yang panjang.

Maka, penggunaannya pun kini diminimalisasi demi mengurangi kian bertumpuknya sampah plastik karena tidak bisa terurai.

Di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, pemakaian kantong plastik sekali pakai atau kresek sudah diatur sejak 1 Juli 2020 yang lalu.

Baca juga: Sisi Buruk Tote Bag Pengganti Kantong Plastik

Meski begitu, tak jarang masih saja ada tempat perbelanjaan, terutama toko online yang menyediakan kantong plastik untuk membungkus belanjaan.

Nah, untuk mencegah penumpukan sampah plastik, kita bisa mengumpulkan kantong-kantong plastik itu ke bank plastik di daerah tempat kita tinggal.

Selain itu, biasakan untuk menggunakan kantong plastik yang kita punya di rumah secara berulang untuk membawa barang-barang. Jadi tidak langsung dibuang.

"Saya kalau mau memberikan botol-botol plastik ke bank plastik juga memakai kantong plastik yang kemudian saya bawa pulang agar bisa digunakan lagi."

Demikian yang dikatakan oleh Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Tiza Mafira.

Baca juga: Hidup Tanpa Kantong Plastik, Mungkinkah?

Dia berbicara dalam webinar bersama Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) melalui aplikasi Zoom, Sabtu (31/10/2020).

Tak hanya itu, kantong plastik juga dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus barang supaya terhindar dari air dan rayap, karena kantong plastik memiliki ketahanan yang kuat.

Namun, di sisi lain, sebagian besar masyarakat justru memanfaatkan kantong plastik menjadi tempat sampah.

Menurut Tiza, hal itu tidak tepat dalam proses mengurangi sampah plastik. Sebab, pada akhirnya kantong plastik itu akan terbuang juga.

Baca juga: Kevin Lilliana, Belanja Tanpa Kantong Plastik

"Sebisa mungkin kita menggunakan alternatif lain, misalnya untuk sampah anorganik itu bisa dikumpulkan di ember," terang dia.

"Sementara, kalau yang residu kita bisa bungkus menggunakan koran sehingga tidak memerlukan kantong plastik," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com