KOMPAS.com - Tubuh manusia terdiri dari 60 persen air. Oleh karenanya, kekurangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi. Selain kekurangan cairan, anak bisa mengalami dehidrasi karena sakit, flu perut, dan cuaca panas.
Bukan hanya orang dewasa, anak-anak termasuk bayi juga bisa mengalami dehidrasi. Namun mungkin saja orangtua tidak menyadari jika anaknya dehidrasi.
Dehidrasi dapat berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) dan masalah ginjal. Pada bayi, dampaknya bisa lebih fatal.
Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengenali gejala dehidrasi pada bayi. Berikut ulasannya.
1. Bibir kering dan pecah-pecah
Ini adalah tanda dehidrasi paling umum. Bibir kering dan pecah-pecah serta jumlah air liur yang lebih sedikit merupakan tanda peringatan dehidrasi.
Baca juga: Amankah Penggunaan Hand Sanitizer untuk Bayi?
2. Popok kering
Bayi sangat sering buang air kecil sehingga dalam waktu 3-4 jam popok akan benar-benar basah dan perlu diganti.
Jika terjadi penurunan frekuensi buang air kecil pada bayi, maka orangtua tidak boleh menganggap enteng situasinya. Terlebih apabila urine berwarna gelap dan pekat. Hal itu bisa menjadi tanda dehidrasi.
Baca juga: Pahami Tanda-tanda Dehidrasi pada Anak
3. Tidak ada air mata saat menangis
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.