Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2020, 23:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

“Semakin banyak dorongan -dalam hal ini, seks-, semakin banyak dopamin dan semakin kita terus memburunya. Jika itu membuat kita merasa baik, kita akan menginginkan lebih,” lanjut dia.

Sementara, pada wanita, tanda-tanda fisik muncul dengan dinding vagina mulai terlumasi, lalu klitoris serta jaringan di sekitarnya mulai membengkak.

Jantung pun akan mulai memompa lebih cepat, menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pernapasan.

Baca juga: 5 Tips Kembalikan Gairah Seksual Perempuan Pasca Melahirkan

“Ini adalah perubahan yang diperlukan untuk menikmati seks sepenuhnya."

"Untuk beberapa orang, itu terjadi dalam hitungan detik, dan untuk yang lain, mungkin butuh waktu lebih lama,” kata Brahmbhatt.

Selama melakukan seks

Ada peningkatan aliran darah yang dipicu oleh lonjakan oksida nitrat dalam tubuh saat berhubungan intim.

“Itulah sebabnya kamu mungkin memperhatikan bagian tubuh yang memerah. Ini juga mengapa puting menjadi lebih sensitif dan ereksi," jelas Brahmbhatt.

Bergantung pada seberapa ketat hubungan intim, maka denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan akan terus meningkat.

Dopamin dan epinefrin -hormon adrenalin, juga terus meningkat saat berhubungan seks, dan, saat mendekati klimaks, otot-otot di seluruh tubuh mulai tegang karena perubahan pada otak kecil.

Oh ya, seks juga bisa meningkatkan sistem kekebalan serta kepercayaan diri dan kreativitas.

Kesimpulan ini muncul dari sebuah studi di Wilkes University yang menunjukkan bahwa orang yang berhubungan seks 1-2 kali seminggu mengalami peningkatan imunoglobulin A sebesar 30 persen.

Nah, imunoglobulin A bertugas untuk memperkuat kekebalan.

Baca juga: Kenali, 7 Manfaat Hubungan Seks untuk Kesehatan

“Penelitian telah menunjukkan seks dan meditasi menerangi area serupa di otak," kata Kim Anami, pakar seks dan hubungan holistik dan pendiri Anami Alchemia.

"Baik seks dan meditasi membantumu merasa menyatu dengan diri sendiri dan dunia, intuisi akan diperkuat."

"Kita juga akan merasa lebih kreatif dan mampu mengatasi masalah dengan pikiran yang rileks,” imbuh Anami.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com