KOMPAS.com - Berjalan 10.000 langkah per hari adalah cara terbaik memenuhi kebutuhan gerak fisik harian.
Sayangnya, tak banyak yang akhirnya bisa memenuhi target ini. Di Amerika Serikat -misalnya, hanya 15 persen pria dan wanita yang secara teratur mencapai target tersebut.
Kesimpulan tersebut didapat dari penelitian pada tahun 2017 yang dimuat dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise.
Bayangkan, bagaimana dengan tahun 2020 ketika banyak orang berdiam di dalam rumah karena pandemi Covid-19. Kemungkinan capaiannya akan lebih rendah lagi.
Baca juga: Jangan Takut, Seruan 10.000 Langkah Sehari Cuma Alat Marketing
Dalam kondisi normal, kegagalan pencapaian biasanya terjadi karena alasan kesibukan dan kurangnya waktu.
Namun rupanya, ada alternatif lain yang bisa dilakukan -yang mungkin lebih mudah, untuk disesuaikan dengan jadwal yang padat.
Meskipun orang yang berjalan dengan lebih banyak langkah setiap hari biasanya lebih sehat daripada mereka yang hanya berjalan lebih sedikit, kecepatan berjalan juga merupakan hal penting.
Demikian kesimpulan dari penelitian selama setahun yang dijalankan para ilmuwan di Oregon State University, AS.
Disebutkan, mereka yang berjalan 5.000-7.000 langkah dengan kecepatan lebih cepat, akan mendapatkan manfaat kesehatan yang serupa dengan 10.000 langkah moderat.
Termasuk dampak pada hal-hal seperti lingkar pinggang yang lebih kecil, tekanan darah rendah, dan penurunan BMI serta kadar kolesterol, pun sama.
Baca juga: Tak Perlu 10.000 Langkah Sehari untuk Bugar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.