Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 7 Kebiasaan Buruk yang Merusak Fungsi Otak

Kompas.com - Diperbarui 16/09/2021, 15:23 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sebab tak hanya berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik, seperti mata, telinga, leher, bahu, punggung, pergelangan tangan, dan lengan, terlalu banyak menatap layar juga mengganggu kualitas tidur malam.

Bukan berarti kamu harus menghindari layar sepenuhnya, sebab di era modern hal itu tentu tidak realistis.

Namun, cobalah untuk menetapkan batas waktu penggunaannya agar ini tak menjadi kebiasaan yang merusak otak kita.

Baca juga: Sadari, Sederet Dampak Buruk Menatap Layar Terlalu Lama

6. Terlalu lama menggunakan headphone

Orang-orang, pada dasarnya, suka menaikkan volume headphone ketika mendengarkan musik.

Sayangnya, kebiasaan itu dapat dengan mudah merusak pendengaran kita terutama jika dilakukan terus-menerus.

Tidak hanya berdampak buruk terhadap telinga, mendengarkan musik terlalu keras dengan headphone ternyata juga bisa menjadi kebiasaan yang merusak otak, terutama pada orang lanjut usia. Beberapa masalah kesehatan otak yang mungkin terjadi eperti Alzheimer dan hilangnya jaringan otak.

Ketika otak harus bekerja sangat keras memahami apa yang dikatakan di sekitar, otak tidak dapat menyimpannya di dalam ingatan.

Jadi, lindungi pendengaranmu dengan menyesuaikan volume headphone, sehingga memungkinkan otak bekerja lebih baik.

Salah satu tesnya adalah, cobalah lepas headphone tersebut dan pegang dalam jarak satu lengan.

Jika kamu bisa mendengarkan musiknya dengan jelas, maka itu sudah terbilang terlalu keras sehingga volume perlu dikurangi.

Usahakan pula untuk mengistirahatkan telinga secara teratur sepanjang hari.

Baca juga: 6 Cara Merawat Telinga untuk Pendengaran yang Sehat

7. Pola tidur buruk

Pola tidur yang buruk tenyata merupakan salah satu kebiasaan yang merusak otak.FREEPIK/RAWPIXEL.COM Pola tidur yang buruk tenyata merupakan salah satu kebiasaan yang merusak otak.

Kurang tidur dapat memiliki konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang yang serius.

Jika dilakukan terus-menerus, kurang tidur dapat menunda waktu reaksi, mengganggu kadar glukosa, suasana hati, sakit kepala, gangguan memori, dan menimbulkan ketidakseimbangan hormon.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengecilkan otak seseorang, yang pada akhirnya membuat ini sebagai salah satu kebiasaan yang merusak otak.

Tidur sangat penting untuk otak. Ketika kita tidak mendapatkan tidur yang cukup, otak akan kesulitan dalam memproses informasi, mengkonsolidasikan ingatan, membuat koneksi, dan membersihkan racun.

Kurang tidur memperlambat pemikiran kita, merusak ingatan, konsentrasi, penilaian, mengganggu proses pengambilan keputusan, serta menghambat pembelajaran.

Usahakan memperbaiki pola tidur dengan tidur cukup selama tujuh hingga delapan jam setiap malamnya demi merangsang koneksi baru dan pertumbuhan otak.

Jika memang mengkhawatirkan kesehatan otak dan kualitas pemikiran saat ini atau di masa depan, mulailah merawat otak kita.

Mengubah kebiasaan yang merusak otak menjadi kebiasaan yang lebih baik memang terdengar sepele, namun dalam jangka panjang bisa membantu meningkatkan daya ingat, pembelajaran, ketahanan mental, dan kesehatan otak secara keseluruhan.

Baca juga: Pola Makan ala Barat Berdampak pada Fungsi Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com