Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2020, 07:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merasa hidup baik-baik saja tidaklah cukup. Sebab, bisa jadi ada banyak hal yang kita abaikan, dan itu menjadi tanda bahwa kita sebenarnya tidak terlalu memerhatikan diri sendiri.

Beberapa gejala umumnya pasti pernah kita alami, dan seringkali hal tersebut tidak pernah kita sadari sebagai gangguan.

Untuk mengetahui lebih lanjut, simaklah tanda-tanda kita kurang memperhatikan diri berikut ini.

1. Brain fog

Brain fog atau yang disebut dengan kabut otak berkaitan erat dengan penuaan karena biasanya tanda-tanda yang dialami adalah kepikunan.

Baca juga: Waspadai, Alkohol adalah Pemicu Masalah Kepikunan

Namun, hal ini bisa terjadi pada orang-orang muda yang mengalami stres dan kurang tidur, sehingga membuat mereka mudah lupa.

Menurut ahli jantung, Martin G. Bloom, MD, kabut otak juga dapat menjadi indikasi sesuatu yang lebih serius.

Antara lain menjadi indikasi ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi masalah kognitif.

Khusus bagi wanita, kabut otak mengindikasikan tiroid yang tidak berfungsi.

"Pertimbangkan tes darah komprehensif yang mengukur semua hormon dan biomarker, serta tes tiroid lengkap untuk menentukan akar penyebab kabut otak," jelasnya.

Apalagi, mikrobioma usus dapat memengaruhi seluruh tubuh. Maka, pola makan yang sehat sangat direkomendasikan untuk memberikan kemampuan berkonsentrasi yang lebih baik.

“Sebagian besar pasien kagum pada manfaat usus yang sehat dengan fungsi kognitif. Mereka merasa lebih tajam, cepat untuk fokus, dan mengingat berbagai hal," ujar dia.

Mengonsumsi lebih banyak makanan probiotik juga dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma.

2. Dorongan seks rendah

Pekerjaan dapat menurunkan hasrat seksual bagi beberapa pasangan. Ini kemungkinan akibat dari hormon yang mulai rusak.

Baca juga: 7 Makanan dan Minuman yang Bikin Gairah Seks Turun

Pergilah ke dokter untuk menganalisis hormon, seperti testosteron, estradiol, estriol, progesteron, dan banyak lagi.

Ketidakseimbangan hormon dapat dikaitkan dengan kondisi yang lebih serius antara lain kelelahan, depresi, penambahan berat badan, dan bahkan masalah jantung.

"Tes hormon adalah cara yang akan mengungkap akar penyebabnya," ungkap dr. Bloom.

3. Mengalami stres

Stres dari pekerjaan, keluarga, hubungan, atau masalah umum dengan dunia tempat kita tinggal secara terus-menerus dapat memengaruhi kesehatan.

"Ketika kadar hormon kortisol tidak seimbang atau melonjak, ini dapat menyebabkan kita merasa murung, cemas, depresi, atau menderita fungsi kognitif yang buruk," sebut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com