Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak yang Terjadi pada Otak Ketika Sering Maraton Nonton Serial

Kompas.com - 04/11/2020, 15:05 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Banyaknya platform streaming saat ini membuat sebagian orang gemar menghabiskan waktu berjam-jam untuk menonton.

Di masa pandemi, kebiasaan "binge watching" alias nonton maraton mungkin semakin sering, mengingat kebanyakan orang bekerja dan sekolah dari rumah.

Dilansir NBC News, pada 2017, sebuah survei Netflix bahkan pernah mengungkapkan bahwa 61 persen pengguna mereka menyaksikan antara 2-6 episode dalam satu sesi nonton.

Sebuah penelitian juga menemukan bahwa pengguna Netflix memilih nonton maraton satu musim serial kurang dalam satu tunggu.

Bisa terbayangkan bukan seperti apa kebiasaan nonton maraton saat ini, ketika semakin banyak platform streaming bermunculan?

Menonton sebetulnya adalah bagian dari aktivitas hiburan yang juga dibutuhkan oleh setiap individu dalam porsi yang moderat.

Namun, sering maraton nonton serial ternyata menimbulkan berbagai dampak buruk terhadap kesehatan, salah satunya pada otak.

Menonton episode demi episode suatu acara atau serial tentunya terasa menyenangkan, bukan?

Psikolog klinis Dr Renee Carr, Psy.D menjelaskan, hal itu dirasakan karena bahan kimia yang dilepaskan di otak kita.

"Saat terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan, otak memproduksi dopamin, yang memberi tubuh imbalan kesenangan internal alami yang memperkuat keterlibatan berkelanjutan dalam aktivitas itu," katanya, seperti dilansir NBC News.

Karena terasa menyenangkan, maka otak akan memberi sinyal agar kita terus melakukan aktivitas tersebut.

"Kita mengalami kecanduan semu pada acara itu karena kita mengidam dopamin," sambung Dr. Carr.

Proses tersebut sama ketika seseorang mengalami kecanduan lainnya.

Baca juga: Menonton Acara Memasak Terbukti Bikin Anak Doyan Makanan Sehat

Menghabiskan begitu banyak waktu untuk tenggelam dalam kehidupan karakter pada sebuah serial juga memberi dampak buruk lainnya terhadap seseorang yang sering nonton maraton.

Menurut Psikiater di Laguna Family Health Center di California, Gayani DeSilva, M.D., pengalaman tersebut diterjemahkan sebagai sebuah kenangan nyata.

"Jadi, saat menonton, area otak yang diaktifkan sama seperti saat mengalami sebuah kejadian langsung. Kita terseret ke dalam alur cerita, melekat pada karakter, dan benar-benar peduli dengan konflinya," kata dia.

Menurut Dr. DeSilva, ada beberapa bentuk keterlibatan karakter yang berkontribusi pada ikatan yang kita bentuk dengan karakter tersebut, yang pada akhirnya membuat kita lebih cenderung ingin menonton acara tersebut secara keseluruhan.

Serial dan acara populer seperti Gossip Girl atau America's Next Top Model, misalnya, diidentifikasikan sebagai kekuasaan, gengsi dam kesuksesan, yang membuatnya tampak menyenangkan untuk terus ditonton.

Interaksi parasosial adalah hubungan satu arah, di mana penonton merasakan hubungan yang begitu dekat dengan aktor atau karakter dalam sebuah acara atau serial.

Kamu mungkin pernah merasakan keterlibatan dengan karakter favoritmu. Seolah mereka terasa nyata dan benar-benar memiliki relasi denganmu di dunia nyata.

Jenis lain dari keterlibatan karakter adalah ketika kita merasa memiliki kesamaan, sehingga kita merasa memahami atau familiar dengan apa yang digambarkan dalam sebuah serial melalui satu karakter tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com