Selain itu, penelitian menunjukkan mayoritas individu melakukan nonton maraton sendirian.
Kondisi itu menyebabkan kurangnya sosialisasi, yang dapat berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke
Menurut Ahli Saraf Tidur dan Direktur Pusat Gangguan Tidur Universitas Michigan, Ronald Chervin, lebih sedikit hubungan sosial yang signifikan juga dapat meningkatkan depresi dan gangguan suasana hati lainnya.
Menonton beberapa episode sebelum tidur dapat menyebabkan seseorang juga mengalami kurang tidur di malam hari akibat paparan cahaya biru dari layar dalam waktu lama.
"Selain menunda pelepasan melatonin yang membuat kita tetap terjaga, cahaya biru juga dapat mengatur ulang ritme sirkadian kita ke jadwal yang lebih terlambat," katanya.
Padahal, manusia seharusnya berusaha untuk menyesuaikan waktu tidur dengan siklus 24 jam yang ideal.
Pergeseran siklus dapat menyebabkan kesulitan tidur, kesulitan bangun dan secara umum membuat seseorang merasa kurang tidur.
"Menonton di malam hari hanya memperkuat kebiasaan terjaga pada saat-saat yang seharusnya tidak kita lakukan," ujar Chervin.
Mata juga bisa mengalami kelelahan digital jika dipaksa untuk terus fokus ketika nonton maraton.
Menurut Vision Council, 80 persen orang Amerika, misalnya, menggunakan perangkat digital selama lebih dari dua jam sehari, dan 59 persennya melaporkan kelelahan mata, nyeri leher dan bahu, mata kering, sakit kepala, dan penglihatan kabur.
Baca juga: Selama WFH, Istirahatkan Mata Tiap 2 Jam
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.