KOMPAS.com - Karena jarang membawa tas, kebanyakan pria akan menyimpan ponsel di saku celana bagian depan.
Sayangnya, beberapa penelitian menunjukkan, menyimpan ponsel terlalu dekat dengan organ reproduksi mungkin bisa menimbulkan risiko.
Diketahui, ponsel memancarkan gelombang frekuensi radio (RF) yang memiliki efek negatif pada jaringan hidup.
Gelombang RF telah dikaitkan dengan gangguan tidur, sakit kepala, peningkatan tekanan darah, kerusakan DNA, dan kesulitan berkonsentrasi.
Hingga saat ini, sebagian besar penelitian berfokus pada efek gelombang RF pada otak karena kita saat menelepon ponsel dekat dengan kepala kita.
Baca juga: Anak Sering Terpapar Gadget Selama Pandemi, Orangtua Harus Apa?
Kabar baiknya, sejauh ini data dari National Cancer Institute dan lembaga kesehatan lainnya belum secara ilmiah menetapkan bahwa penggunaan ponsel menyebabkan kanker.
Akan tetapi, selama dekade terakhir, penelitian ilmiah telah menilai efek gelombang RF pada sperma. Sebagian besar literatur memperingatkan, ponsel tidak boleh berada di bawah garis ikat pinggang.
Pada beberapa penelitian sebelumnya, tidak ada yang mengatakan bahwa gelombang RF ponsel merusak sperma
Kendati demikian, sejumlah penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkemuka dalam 10 tahun terakhir tampaknya menghubungkan gelombang RF dengan jumlah sperma yang lebih rendah.
Misalnya, sebuah studi tahun 2018 yang dipublikasikan dalam jurnal PubMed menemukan bukti bahwa paparan RF-Elektromagnetik berdampak negatif pada kualitas sperma.
Baca juga: Benarkah Ada Manfaat Menelan Sperma?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.