Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 5 November 2020, 05:05 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber asiaone

KOMPAS.com - Rapat daring tak kunjung usai? Deadline harian yang menumpuk? atau, komplain dari atasan karena kinerjamu dianggap buruk? Kita tentu akan merasa kelelahan jika hal seperti ini harus dihadapi setiap hari.

Sayangnya, kebanyakan pekerja tak menghiraukan kelelahan tersebut hingga menjadi memburuk dan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Untuk itu, kamu harus tahu tanda-tanda kelelahan yang menjadi pengingat bahwa kamu harus cuti dan istirahat sebentar.

Berikut adalah tanda-tanda kelelahan bekerja yang diungkap oleh Anna Haotanto, CEO dan pendiri The New Savvy, platform investasi karier dan keuangan untuk wanita.

1. Mudah kesal

Kelelahan membuat kamu jadi mudah marah terhadap hal-hal kecil yang biasanya tidak jadi masalah buatmu.

Sesekali, kita mungkin mengalami hari yang buruk dalam pekerjaan, tetapi jika itu terjadi setiap hari, mental tentu akan merasa lelah.

Tak jarang, hal ini membuatmu ingin resign dan mencari pekerjaan baru.

“Jika tidak percaya pada nilai dan etos perusahaan, gangguan ini akan semakin parah dan kemungkinan besar bukan hanya fase,” ujar Anna.

Baca juga: Sering Mengeluh soal Pekerjaan? Ini 3 Tips Jauhi Kebiasaan Beracun

2. Kerja jadi malas-malasan

Saat kelelahan, kamu akan merasa lesu dan tak bergairah. Kamu akan selalu lelah secara emosional dan fisik.

Kamu mungkin membutuhkan pekerjaan baru jika sudah kehilangan minat dalam mengerjakan pekerjaanmu dan tak lagi mau melibatkan diri dalam memberi ide atau saat berdiskusi dengan tim.

Bekerja kemudian hanya menjadi sebuah hal yang rutin yang harus dikerjakan.

Baca juga: Kenali, 4 Tanda Kamu Perlu Mencari Pekerjaan Baru

3. Selalu merasa tak enak badan

Kelelahan mungkin dialami oleh mental dan pikiran kita. Namun pada akhirnya, hal ini akan berdampak pada fisik juga, berupa perasaan tidak enak badan.

“Ketika kelelahan dan merasa kesal, kamu mungkin melakukan kebiasaan tidak sehat yang akan lebih berbahaya, seperti minum alkohol (ssecara berlebihan), merokok, dan menikmati makanan cepat saji,” kata Anna.

4. Performa menurun

Kelelahan dapat menyebabkan penurunan kinerja. Hal ini bisa membuatmu melakukan banyak kesalahan dalam pekerjaan, lupa mengerjakan permintaan atasan, atau yang lebih parah lagi tak bisa memenuhi deadline.

Untuk itu, kamu perlu mencari jalan keluar dari penyebab kelelahan yang kamu rasakan, apakah meminta pindah bagian, atau hal lain yang bisa kamu sepakati dengan perusahaan.

Baca juga: Merasa Lelah Fisik dan Emosional? Waspadai Krisis Kelelahan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau