Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hanya Makanan Manis yang Picu Anak Muda Kena Diabetes

Kompas.com - 05/11/2020, 07:07 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jumlah pasien diabetes terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan kini diabetes mulai ditemukan di usia muda.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebut prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 10,9 persen dan diprediksi terus meningkat.

Diabetes sendiri terdiri atas empat tipe yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes tipe 3, dan diabetes gestasional (kehamilan).

Saat ini, kasus yang paling banyak ditemukan adalah diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh faktor genetik (keturunan) dan gaya hidup tidak sehat.

“Diabetes tipe 2 mulanya hanya pada orang dewasa. Tapi sekarang pada usia lebih muda lagi, bisa di bawah 30 tahun.”

Demikian yang diungkapkan Ketua Umum Perkeni Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD dalam acara virtual Bersama Diabetasol Sayangi Dia belum lama ini.

Baca juga: Ini Alasannya Obesitas Bisa Sebabkan Diabetes

Dirinya mengatakan, saat ini banyak usia muda yang terkena diabetes akibat dari perilaku malas berolahraga dan pola makan tidak sehat.

Kebanyakan senang mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan kalori tinggi tapi jumlah sayurnya sedikit. Hal ini dapat menyebabkan obesitas dan pada gilirannya memicu diabetes.

Sayangnya, belum banyak yang memahami hal ini. Sebagian besar orang masih mengira hanya makanan manis lah yang bisa memicu diabetes.

Padahal, sering mengonsumsi makanan gurih seperti kentang goreng di restoran cepat saji atau pizza juga bisa menjadi pemicu. Sebab makanan tersebut mengandung kalori yang tinggi.

Baca juga: Wajib Tahu, 6 Hal yang Tidak Disadari Memicu Diabetes

Lebih lanjut Presiden PB Persadia Terpilih Dr dr Sony Wibisono, SpPD, KEMD, FINASIM menjelaskan kaitan antara makanan manis dan makanan berkalori tinggi dengan diabetes.

Makanan atau minuman manis mengandung karbohidrat sederhana yang tinggi. Karbohidrat sederhana tidak dicerna oleh tubuh melainkan langsung diserap sehingga membuat gula darah naik.

Ketika kadar gula darah naik, maka tubuh akan langsung menetralisirnya dengan cara memproduksi hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas.

Jika seseorang terus menerus mengonsumsi makanan manis, maka hal itu akan menambah beban kerja pankreas dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan.

Apabila pankreas rusak, maka jumlah insulin yang dihasilkan untuk menetralisir gula darah tidak lagi mencukupi. Akibatnya kadar gula darah tetap melonjak. Inilah yang menyebabkan diabetes.

Hal yang sama berlaku untuk makanan dan minuman lain yang walaupun rasanya tidak manis tapi mengandung kalori tinggi.

“Semakin tinggi kalori, maka gula darah menjadi tinggi,” kata Sony.

Sama seperti konsumsi makanan manis, terus menerus mengonsumsi makanan atau minuman berkalori tinggi dapat membebani kerja pankreas dan pada gilirannya memicu diabetes.

Untuk mencegah hal ini, Sony menyarankan agar setiap orang mengonsumsi karbohidrat kompleks yang mengandung serat dan indeks glikemiks rendah. Contohnya seperti sayur dan buah.

Selain itu, hindari pula makanan berkalori tinggi. Usahakan untuk menerapkan pola makan sehat dan gizi seimbang.

Baca juga: Pentingnya Membatasi Asupan Karbohidrat Bagi Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com