Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2020, 08:46 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Healthline

Omega-3 adalah lemak esensial, artinya tubuh tidak dapat membuatnya dan harus diperoleh dari makanan.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan asupan omega-3 yang lebih tinggi dari ikan memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Penyebabnya, kemungkinan karena lemak ini dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik).

Oleh karena itu, Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan makan makanan laut, terutama ikan berlemak, dua kali seminggu jika memungkinkan.

Di sisi lain, jika kamu mencari makanan yang tinggi protein dan rendah kalori dan lemak, maka tuna adalah jawabannya.

Kandungan merkuri
Hal yang kerap menjadi perhatian ketika mengonsumsi ikan adalah kandungan merkurinya.

Merkuri beracun bagi otak dan dapat menyebabkan masalah perkembangan pada anak.

Ketika ikan yang lebih besar memakan ikan yang lebih kecil yang terkontaminasi merkuri, unsur tersebut akan terakumulasi dalam daging mereka.

Secara umum, artinya ikan yang lebih besar seperti tuna mengandung lebih banyak merkuri daripada ikan yang lebih kecil seperti salmon.

Badan Perlindungan Lingkungan A.S. (EPA) merekomendasikan, tingkat merkuri tidak melebihi 0,3 μg per gram berat basah.

Meskipun demikian, analisis terhadap 117 tuna ikan kuning dari 12 lokasi di seluruh dunia menemukan bahwa banyak sampel yang melebihi batas ini.

Beberapa di antaranya bahkan mencapai tujuh kali lipatnya.

Tuna tidak mengandung merkuri yang tinggi seperti beberapa ikan lain, seperti hiu dan king mackerel.

Namun, FDA dan EPA menyarankan perempuan hamil dan anak-anak untuk membatasi albakora atau tuna putih kaleng, hanya satu porsi per minggu dan tuna ringan dua porsi per minggu.

Baca juga: 7 Manfaat Ikan Salmon, Salah Satu Makanan Paling Bernutrisi

Mana lebih menyehatkan?
Baik salmon maupun tuna adalah pilihan yang sehat.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com