Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Hannah Al Rashid Bikin Kapok Pelaku Pelecehan Seksual

Kompas.com - 06/11/2020, 11:39 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dikenal sebagai figur yang kerap menyuarakan isu perempuan dan kesetaraan gender, aktris Hannah Al Rashid juga dikenal sangat peduli terhadap isu pelecehan dan kekerasan seksual.

Menurutnya Indonesia termasuk negara yang dalam kondisi "darurat kekerasan seksual".

Alasannya, masih banyak korban pelecehan yang tidak menyadari bahwa peristiwa yang menimpa mereka adalah pelecehan. Dan kedua, masih banyak orang yang menganggap perilaku pelecehan adalah hal yang biasa saja.

Pelecehan seksual memang bisa terjadi dalam tindakan yang sederhana, seperti memberikan siulan pada perempuan atau cat calling, hingga yang serius seperti meraba-raba hingga perkosaan.

"Untuk perilaku seperti cat calling, saya merasakannya hampir setiap saat. Ini sering kali dilakukan orang, karena mereka merasa menggoda perempuan adalah hal yang wajar."

Demikian dikatakan Hannah dari London saat berbicara dalam virtual Press Conference "The Body Shop Indonesia: Semua Peduli, Semua Terlindungi Sahkan RUU PKS", Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Walau Sepele, Bersiul Kepada Seseorang Termasuk Pelecehan Seksual Lho

Hannah bercerita, suatu ketika ada seseorang yang melakukan cat calling terhadapnya. Apa yang dia lakukan?

"Saya samperin orang itu lalu saya katakan, 'Ini pelecehan ya, bisa kena pasal'." katanya.

Menurutnya, dengan cara itu, orang jadi tahu bahwa yang dilakukannya keliru.

Meski demikian, kita tetap memerlukan payung hukum yang bisa melindungi korban pelecehan dan mencegah perilaku serupa di kemudian hari.

Karenanya Hannah ikut mendorong agar Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) segera bisa menjadi Undang-Undang yang Sah.

"Pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja. Korban semakin banyak dan tidak ada lagi alasan untuk menunda pengesahan RUU PKS yang melindungi seluruh warga Indonesia dari segala bentuk kekerasan seksual, termasuk laki-laki," ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Another year another #womensmarchjkt ????????? Ini tahun ke 4 gw ikut support @womensmarchjkt and as usual the energy was amazing. Tahun ini gw ingin highlight pelecehan di lokasi shooting karena terlalu sering terjadi, dan terlalu sering juga it just gets ignored and pushed under the carpet. I am committed to working towards changing this, in whatever capacity that I can. Kepada teman-teman industry perfilman yang pernah mengalami pelecehan di lokasi shooting, we are here for you. Kepada predator-predator di industry ini, tread carefully because we are watching you. Mari kita lawan bersama. Love and solidarity to you all ????????? (Also swipe for my fave posters this year!) Kepada seluruh panitia @womensmarchjkt thank you for keeping us safe today ♥?

A post shared by Hannah Al Rashid (@hannahalrashid) on Mar 8, 2020 at 3:59am PDT

Baca juga: Ada Banyak Jenis Pelecehan Seksual, Apa Sajakah?

Aktir berdarah Perancis-Indonesia ini juga mengajak masyarakat untuk ikut menandatangani petisi Stop Sexual Violence di laman ini, agar RUU PKS kembali dibahas dan diputus menjadi sebuah Undang-Undang.

"Ini perjalanan yang panjang, karena banyak korban yang tidak menyadari bahwa yang mereka alami adalah pelecehan atau kekerasan. Jadi jangan sampai pelecehan jadi kewajaran dan akhirnya diterima," lanjutnya.

"Kita harus educate orang soal isu ini, sekaligus mengajak bicara banyak orang mengenai ini. Dengan adanya UU PKS, definisi pelecehan akan diperluas, sehingga tidak ada lagi korban kelakuan seperti itu," ujar Hannah.

Baca juga: Banyak yang Belum Tahu, Apa Saja yang Termasuk Pelecehan Seksual?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com