Ketika perlombaan berlangsung, dirinya mendapatkan dukungan dari suami dan anak-anak. Hal itu memotivasi Davie untuk terus berlari.
"Saya melewati garis finish dan menangis. Tidak ada kata-kata yang dapat sepenuhnya mengungkapkan perasaan saya."
"Saya yang dulunya hanya melihat diri saya sebagai gadis gemuk dan tidak terlalu berharga ternyata bisa menyelesaikan perlombaan itu," kata Davie.
Baca juga: Lockdown di Perancis, Pria Ini Lari Maraton 6 Jam di Balkon 7 Meter
Momen itu membuatnya beralih dan berpikir hidupnya bisa jauh lebih baik dari yang pernah dibayangkan.
Davie kemudian berhasil menurunkan berat badan dengan total 56 kg pada 2011. Sejak saat itu, ia gemar mengikuti maraton.
Bahkan dirinya menjadi pelatih lari bersertifikat RRCA dan memulai bisnis pelatihannya.
Davie sangat bersyukur bisa lari setiap lari karena ia tahu tidak selamanya bisa melakukan itu. Dirinya berusaha untuk menikmatinya selagi bisa dan menganggap lari adalah kesenangan.
"Bagi siapa pun yang ingin melakukan perubahan serupa dalam hidup, saran saya adalah ambil kesempatan yang bahkan tidak dapat bayangkan sebelumnya," ujar Davie.
Lari mengajarkannya untuk percaya pada diri sendiri bisa melakukan perubahan, mampu melakukan hal-hal sulit, dan pergi dari ketakutan. Hal itu mengubah cara Davie memandang dirinya dan orang lain.
"Tidak peduli seperti apa penampilan atau kecepatan larinya, yang penting adalah bangkit dan berusaha keluar."
"Yakin pada keputusan untuk menjadikan diri sendiri berharga dan kesehatan sebagai prioritas," pungkasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.