Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak yang Terjadi Jika Hanya Sikat Gigi Sekali Sehari

Kompas.com - 06/11/2020, 15:30 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari telah lama menjadi rekomendasi dari Asosiasi Dokter Gigi Amerika (ADA) demi menjaga kebersihan mulut yang baik dan meminimalisasi kemungkinan mengalami masalah kesehatan gigi.

Selain itu, sikat gigi dua kali sehari secara rutin juga membantu kita menghindari bau mulut atau gigi bernoda.

ADA merekomendasikan menyikat gigi sekitar dua menit di pagi dan malam hari.

Meski hanya memakan waktu sebentar, namun masih banyak orang yang tidak menyepelekannya dan hanya menyikat gigi satu kali sehari.

Lalu, apa dampaknya jika kita sering menyikat gigi hanya satu kali setiap hari?

1. Bau mulut
Menurut ADA, seperti dilansir Best Life, menyikat gigi, menggunakan dental floss dan menggunakan obat kumur adalah kunci melawan bau mulut kronis atau halitosis.

Bakteri menumpuk di mulut kita sepanjang hari dan ketika kita tidur

Jadi, jika dalam 24 jam kita hanya satu kali menyikat gigi, kita hanya memecah bakteri dalam mulut satu kali, yang pada akhirnya membuat napas bau.

2. Berisiko mengalami penyakit gusi
Menyikat gigi hanya sekali sehari, terutama jika itu di pagi hari, meningkatkan kemungkinan kita terkena penyakit gusi, bahkan kemungkinan gigi tanggal di kemudian hari.

"Jika kita makan permen atau makanan manis lainnya sebelum tidur, gula lengket itu seperti "hadiah" untuk bakteri di gigi kita dan bakteri dapat menggerogoti gigi kita sepanjang malam."

Hal itu diungkapkan oleh Keith Arbeitman, DDS, dari Arbeitman & Shein Dentistry di New York City, kepada Men's Health.

Baca juga: 10 Penyebab Bau Mulut dan Cara Sederhana Mengatasinya

3. Gigi berlubang
Menurut Arbeitman, jika penyakit gusi kemungkinan bisa terjadi akibat kebiasaan menyikat gigi satu kali sehari, gigi berlubang sudah pasti terjadi.

Risiko itu terutama terjadi jika kamu hanya menyikat gigi di pagi hari.

4. Masalah gigi lebih rumit
Gigi berlubang adalah masalah gigi yang umum terjadi, dan sebagian besarnya tidak berbahaya.

Namun, tambalan gigi perlu diganti dan setiap kali itu dilakukan, akan lebih banyak gigi yang aus.

Kondisi tersebut memungkinkan kita suatu hari perlu memasang selubung gigi di atas gigi yang rusak.

Tentu saja, perawatan tersebut membutuhkan lebih banyak uang dan waktu kunjungan tambahan ke dokter gigi.

"Biasanya biaya tambahannya cukup mahal, namun dapat dicegah," kata Arbeitman.

Baca juga: 3 Kebiasaan Orangtua yang Tularkan Gigi Berlubang pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Best Life
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com