Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2020, 20:47 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Zero waste living atau gaya hidup tanpa sampah nampaknya sedang naik daun di masyarakat, khususnya kalangan anak muda.

Meski sebagian besar sudah cukup sadar akan pentingnya hidup tanpa sampah, tak sedikit juga yang masih belum mempraktikannya secara nyata.

Padahal, banyak cara supaya kita bisa mengurangi sampah, asal benar-benar memiliki niat dan mau melawan rasa malas.

Penulis yang juga merupakan pegiat zero waste living, Dian Kusuma Wardhani mengatakan, bahwa mengubah gaya hidup tanpa sampah itu memerlukan proses.

Ia mengakui keluarganya berusaha bertanggung jawab terhadap sisa konsumsi dan masih terus berjuang meminimalisir sampah.

Menurut perempuan yang akrab disapa Dini itu, dalam melakukan pengurangan sampah ada tahapan seperti piramida terbalik.

"Jadi puncaknya di bawah. Upaya yang dinilai tidak terlalu penting ditaruh paling dasar," ujarnya saat siaran langsung di akun Instagram Kind of Life @my.kindoflife, Jumat (6/11/2020).

Dini kemudian menggunakan piramida terbalik itu sebagai cara sederhana untuk menerapkan zero waste living sebagai berikut ini.

1. Mencegah adanya sisa

Tahapan ini ada di paling atas piramida, artinya mencegah sesuatu sebelum akhirnya nanti akan menjadi sampah.

"Di sini kita harus melihat, mana yang berpotensi sisa. Kalau akan menjadi sampah sebaiknya kita tolak," terangnya.

Pilihlah barang atau makanan yang sebisa mungkin tidak membuat adanya sisa. Paling tidak, kalau untuk makanan harus yang bisa dijadikan sebagai kompos.

Kita bisa juga menahan diri agar tidak membeli berlebihan, yang pada akhirnya hanya akan dibuang.

Baca juga: Sisa Kantong Teh Celup Bekas Jangan Dibuang, Ada Gunanya Lho..

2. Mengubah pola pikir

Alasan utama mengapa kita tidak merasa bertanggung jawab pada sampah karena kita menyebutnya "sampah".

"Sebaiknya jangan bilang sampah karena kita pasti akan membuangnya," katanya lagi.

Melainkan, lanjut dia, kita menyebutnya dengan sisa konsumsi.

Sebab jika disebut sisa konsumsi, itu akan mengubah pola pikir kita untuk lebih bertanggung jawab terhadap sisa dari apa yang kita konsumsi.

3. Menggunakan sesuai apa yang dibutuhkan

Saat proses mengurangi, kita harus memikirkan mana yang menjadi kebutuhan prioritas, bukan hanya keinginan semata.

Misalnya, ketika mandi kita tidak harus menggunakan air banyak, secukupnya saja. Begitu pula dengan makanan, jangan sampai ada yang tersisa.

Baca juga: Ingin Stop Makan Berlebihan? Coba Cara Ini

4. Memakai ulang

Kita tentunya punya barang-barang yang sudah tidak terpakai di rumah dan sebenarnya masih bisa dipakai lagi.

Sebut saja botol-botol kaca yang tidak digunakan lagi bisa kita manfaatkan sebagai tempat air, bumbu hingga wadah tanaman.

Selain itu, kantong plastik yang kita miliki di rumah juga bisa digunakan lagi untuk membawa belanjaan.

5. Mendaur ulang

Dini menjelaskan, tahapan mendaur ulang ini merupakan alternatif apabila cara-cara sebelumnya tidak dapat digunakan.

Sebagai contoh, barang-barang yang tidak bisa dipakai kembali yakni plastik bekas kemasan, botol minuman plastik, bungkus permen dan lainnya.

Barang-barang itu biasanya akan didaur ulang, baik oleh perusahaan yang memproduksinya atau para perajin. Yang perlu kita lakukan memilah sampah dan menbawanya ke bank plastik.

Baca juga: Indahnya Batik yang Dibuat dari Daur Ulang Limbah

6. Membuang ke TPA

Ini adalah bagian piramida terakhir yang harusnya dihindari yakni membuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Membuang ke TPA sebenarnya paling tidak disarankan karena sudah banyak jumlah TPA yang membludak.

Bahkan, TPA Bantargebang di Kota Bekasi yang menjadi salah satu tempat pembuangan terbesar diprediksi akan mengalami overload tahun 2021 mendatang.

Jadi, intinya jika ingin menerapkan zero waste living, kita harus lebih bijak dalam mengonsumsi sesuatu dan sebisa mungkin berpikir dulu baru bertindak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com