Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2020, 06:06 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus penumpukan sampah, terutama sampah plastik menjadi masalah yang sangat besar karena jenis materialnya yang tidak dapat terurai ke dalam tanah.

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebagian di antaranya adalah sampah plastik.

Sementara, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.

Meski begitu, bukan berarti kita justru mengubur atau membakar sampah agar tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA).

Seorang penulis sekaligus pegiat zero waste living, Dian Kusuma Wardhani atau yang akrab disapa Dini menyarankan kita untuk tetap meminimalisir penggunaan plastik demi mencegah sampah.

Sebab, baik mengubur maupun membakar sampah plastik tidak menjadi jalan keluar untuk menghindari penumpukan sampah plastik itu sendiri.

"Kalau dikubur, sampah plastik itu sulit terurai. Jadi sampai besok kita punya cucu mungkin sampah itu masih ada," jelasnya.

Dia mengatakan, bahwa hanya sampah-sampah organik saja yang bisa dikubur. Selain itu, sampah organik juga dapat berfungsi sebagai kompos.

Sedangkan, jika sampah dibakar menurut dia akan sangat berbahaya. Pembakaran sampah plastik dapat menghasilkan dioksin yang menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh hingga reproduksi.

"Membakar sampah dengan insinerator yang memiliki suhu tinggi saja tidak baik," ujarnya.

"Apalagi kalau dibakar biasa dengan suhu rendah, itu bisa mengeluarkan banyak partikel senyawa kimia yang sangat berbahaya," pungkas dia.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Solusi Baru untuk Sampah Plastik

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com