Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Tidur Berantakan di Tengah Pandemi? Mungkin Ini 4 Penyebabnya

Kompas.com - 07/11/2020, 10:32 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.comPandemi Covid-19 yang membuat kebanyakan orang harus menghabiskan waktu di rumah saja, berdampak pada keluhan sulit tidur atau insomnia.

Bahkan meskipun sekarang pandemi sudah berjalan selama delapan bulan, masih ada orang yang jam tidurnya berantakan.

Rata-rata mereka baru bisa tidur dini hari atau bahkan menjelang pagi. Kemudian baru terbangun menjelang siang hari.

Hal ini terjadi karena jam biologis mereka terganggu. Akibatnya ritme sirkadian yang bertanggung jawab atas waktu tidur dan bangun juga mengalami perubahan.

"Orang-orang menemukan ritme baru dalam hidupnya dan terkadang hal itu membuat mereka sulit tidur.”

Demikian yang diungkapkan Direktur Program Penelitian Tidur dan Kesehatan di University of Arizona Michael Grandner kepada Insider.

Selain itu, menurut sejumlah ilmuwan, efek pandemi terhadap waktu tidur setiap orang sangat bervariasi.

Baca juga: Merasa Lelah tapi Susah Tidur, Apa Sebabnya?

Berikut empat cara pandemi memengaruhi jadwal, kualitas, dan konten tidur seseorang.

1. Bisa bangun lebih siang

Peneliti tidur profesor di Penn State University Julio Fernandez-Mendoza mengatakan, pandemi membuat banyak orang lebih memilih untuk tidur terlambat karena bisa bangun terlambat juga alias bangun lebih siang.

Hal ini dikaitkan dengan kebiasaan di pagi hari. Jika sebelum pandemi kebanyakan orang harus bangun lebih awal karena membutuhkan waktu untuk ke kantor, maka saat pandemi waktu tersebut seakan tidak lagi dibutuhkan.

Mereka mengganti waktu yang biasanya digunakan untuk perjalanan ke kantor dengan waktu tidur tambahan.

Profesor neurologi di Pusat Gangguan Tidur University of Michigan Cathy Goldstein mengatakan, dirinya memiliki beberapa pasien yang pulih dari gangguan tidur parsial kronis sejak harus bekerja dari rumah karena pandemi.

"Sekarang mereka bisa bekerja dari rumah sehingga bisa tidur lebih lama. Tidur mereka menjadi lebih konsisten antara akhir pekan dan hari kerja. Mereka merasa jauh lebih baik," kata Goldstein.

Suatu penelitian yang dilakukan di Italia pada bulan Maret menemukan, orang dewasa muda pergi tidur lebih larut dan bangun terlambat selama lockdown.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com