Atau, kita tetap mengakses media sosial dalam waktu terbatas, yaitu 30 menit sehari.
"Menjauh dari media sosial adalah cara tepat untuk mendapatkan gambaran lebih baik tentang realita," kata Ehrman.
"Tindakan itu baik bagi kesehatan mental dan sosial kita, tetapi tidak harus selamanya. Intinya, kita menjadi lebih sadar akan realita."
Baca juga: Demi Kesehatan Mental, Perlukah Detoks Media Sosial?
3. Tanda kita perlu membatasi paparan media sosial
a. Tidak bisa berhenti membandingkan
Media sosial biasanya dianggap sebagai gambaran utama kehidupan seseorang.
Namun, jangan sampai hal itu membuat kita tidak mampu atau tidak puas dengan kehidupan kita.
Hal-hal negatif seperti perceraian, kesedihan, dan kesulitan juga terjadi di hidup mereka, namun tentu saja mereka tidak akan mengunggahnya.
Jika kita kesulitan menyadari tidak ada orang yang sempurna di dunia ini, mungkin sudah saatnya kita istirahat dari media sosial.
b. Mulai menggulir media sosial tanpa sadar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.