KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir tentu membuat tak sedikit orang mengalami stres dan depresi. Antara lain, karena banyak aspek kehidupan yang terganggu.
Namun tanpa disadari, masa pandemi pun telah mengubah kebiasaan banyak orang untuk hidup lebih sehat.
Setidaknya, hal itulah yang dialami Isaac Fitzgerald, seorang penulis buku anak-anak yang berasal dari Brooklyn, Amerika Serikat.
Baca juga: Jalan Kaki 15 Menit Punya Segudang Manfaat
Berawal dari notifikasi di ponselnya, Isaac mengetahui bahwa tahun ini dia berjalan lebih sedikit, dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
Fakta itu lalu membangkitkan motivasinya untuk membangun rutinitas berjalan kaki dengan target mencapai 20.000 langkah, atau sekitar 16 kilometer per hari.
Selama pandemi, Isaac mulai berjalan sebanyak 12.000-15.000 per hari. Sampai suatu ketika, dia akhirnya berhasil menempuh 20.000 langkah menuju ke taman.
"Rasanya menyenangkan untuk menggerakkan tubuh saya. Berjalan ternyata bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik," kata dia.
Di tengah tahun yang sangat sulit ini, berjalan kaki dia rasakan mendatangkan efek positif bagi tubuhnya.
Baca juga: Jalan Kaki Setelah Makan Benarkah Menyehatkan?
"Saya telah tumbuh lebih kuat karena otot kaki saya sedikit lebih besar dan keras. Secara umum saya merasa kuat dan tangguh," ungkap dia.
Berjalan kaki juga memberi efek positif pada pikirannya. Dia merasa lebih tajam dalam berpikir dan lebih waspada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.