Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2020, 21:03 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Secara khusus, para peneliti juga dapat mengisolasi virus dari sampel pasien, lalu menumbuhkannya di laboratorium.

Mereka bahkan mampu menangkap gambar virus menggunakan pemindaian dan transmisi mikroskop elektron.

Seharusnya, orang dengan Covid-19 sudah bisa menularkan selama delapan hari setelah terinfeksi.

Memiliki kekebalan tubuh yang lemah

Wanita itu kemungkinan besar tertular begitu lama, karena tubuhnya tidak dapat meningkatkan respons imun yang tepat.

Sampel darahnya pun tidak mengandung antibodi terhadap virus tersebut.

Maka dia diberikan plasma dari pasien Covid-19 yang pulih, karena mengandung antibodi untuk melawan penyakit tersebut.

Namun, sampai dua kali diberikan plasma penyembuhan. Wanita itu tetap memiliki konsentrasi antibodi yang rendah setelah transfusi.

Kemungkinan, selama infeksi Covid-19 terjadi pada wanita itu, virus sudah mengembangkan beberapa mutasi.

Misteri yang belum terpecahkan

Bagaimana wanita itu bisa terbebas dari virus mematikan ini juga masih menjadi misteri dan harus dilakukan penelitian lebih lanjut.

Penitian tersebut harus melibatkan pasien dengan sistem kekebalan yang lemah.

Selain itu, para peneliti tidak tahu mengapa wanita tersebut tidak pernah mengalami gejala Covid-19, meskipun sistem kekebalannya terganggu.

Apalagi, dia merupakan individu yang berisiko tinggi terkena penyakit parah.

"Pasien terinfeksi selama 105 hari dengan tidak ada gejala dan ini tetap menjadi misteri bagi kami," ujar Munster.

Para penulis juga mencatat, bahwa penelitian mereka hanya melibatkan satu kasus, sehingga temuan mungkin tidak berlaku untuk semua pasien dengan kondisi yang sistem kekebalannya lemah.

Diperkirakan ada tiga juta orang di AS memiliki kondisi imunokompromi, termasuk orang dengan HIV dan mereka yang telah menerima transplantasi sel induk, transplantasi organ, serta kemoterapi.

Memahami mekanisme persistensi virus pada pasien dengan gangguan kekebalan akan sangat penting untuk menyediakan pengobatan yang tepat dan mencegah penularan SARS-CoV-2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com