Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2020, 13:50 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rasa manis sering kali dikaitkan dengan sesuatu yang kurang sehat dengan tubuh. Padahal, ada makanan atau minuman manis yang sebenarnya malah memberikan manfaat kesehatan, salah satunya ubi jalar.

Walaupun rasanya manis, ubi jalar termasuk dalam kategori karbohidrat sehat.  Seperti yang diketahui, karbohidrat adalah makronutrien yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi.

Ubi jalar adalah cara yang bagus untuk mendapatkan rasa manis alami bersamaan dengan manfaat kesehatan."

Demikian yang diungkap profesor nutrisi di Boston University Joan Salge Blake, RDN, kepada Consumer Reports.

Ubi jalar ukuran sedang memiliki sekira 140 kalori dan 5 gram serat. Selain itu, skor indeks glikemik ubi jalar tergolong rendah.

"Semakin tinggi angka IG, maka semakin cepat gula darah meningkat setelah konsumsi makanan."

Baca juga: Ubi Jalar dan Kentang, Mana yang Lebih Sehat?

Begitu kata Lourdes Castro Mortillaro, MS, direktur Laboratorium Makanan NYU serta asisten profesor studi nutrisi dan makanan.

Lonjakan gula darah dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2 dan kenaikan berat badan. 

Sedangkan mengonsumsi ubi jalar dengan bahan-bahan yang mengandung protein dan lemak sehat seperti dicampur sedikit minyak zaitun atau beberapa jenis kacang-kacangan akan membantu menjaga keseimbangan gula darah.

Beda warna beda nutrisi

Ubi jalar terdiri atas berbagai warna mulai dari oranye, kuning, merah, hingga ungu. Masing-masing warna memiliki kandungan nutrisi yang berbeda tapi tetap baik untuk kesehatan.

Baca juga: Resep Donat Ubi Jalar Panggang, Ide Camilan Enak dan Mudah Dibuat

Misalnya ubi jalar oranye yang kaya akan vitamin dan mineral. Beta karoten dari ubi jalar oranye berukuran sedang mengandung 165 persen vitamin A yang dibutuhkan tubuh per hari.

Ilustrasi donat ubi jalar panggang. SHUTTERSTOCK/NOR SHAM SOYOD Ilustrasi donat ubi jalar panggang.

Selain itu, ubi jalar oranye juga mengandung lebih dari 20 persen potasium yang dibutuhkan untuk menurunkan tekanan darah pada orang dewasa. Ubi jalar jenis ini juga kaya niasin dan vitamin C.

Kemudian ubi jalar kuning mengandung vitamin A dan C serta kalium dalam jumlah tinggi. Sedangkan ubi jalar ungu dan putih mengandung senyawa antioksidan yakni flavonoid yang dapat membantu mengontrol peradangan.

Baca juga: Sejarah Pelumas Seks, dari Air Liur hingga Ubi Jalar

Hidangan dari ubi jalar

Ubi jalar termasuk bahan makanan yang populer di seluruh dunia. Di Afrika, ubi jalar oranye merupakan makanan pokok yang disajikan dengan sup kacang. 

Ubi jalar ungu menjadi makanan tradisional di Okinawa. Lebih dari setengah asupan kalori masyarakat di sana berasal dari ubi jalar.

Di Amerika, ubi jalar banyak ditemukan di acara Thanksgiving tradisional. Biasanya disajikan dalam bentuk keripik ubi jalar.

Namun dikatakan oleh Salge, keripik ubi jalar bisa tinggi lemak jenuh dan natrium. Supaya lebih sehat, ubi jalar bisa diolah dengan dioleskan minyak zaitun lalu dipanggang.

Sedangkan di Indonesia, ubi bisa diolah menjadi kolak, donat, atau pun kue-kue tradisional.

Selain dipanggang, mengukus ubi jalar juga bisa menjadi pilihan. Menurut Castro Mortillaro, metode persiapan yang lebih sehat, membuat ubi jalar tetap bergizi dan membiarkan rasa alaminya keluar.

Cara lain menikmati ubi jalar adalah dijadikan sup. Rasa dan tekstur dari ubi jalar bisa menambah kelezatan sup.  Bisa ditambahkan dengan labu biji, bawang, dan apel. Lalu campur bersama dengan kaldu ayam atau sayuran rendah sodium dan air.

Baca juga: Meski Sumber Karbohidrat, Ubi Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com