Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyeri Leher Saat Bangun Tidur? Mungkin Penyebabnya Salah Bantal

Kompas.com - 10/11/2020, 06:30 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Aktivitas di era modern sangat dekat dengan teknologi.

Disadari maupun tidak, banyak aktivitas saat ini yang membuat kita terbiasa menunduk, entah ke komputer, laptop, atau sekadar menatap layar ponsel.

Kebiasaan itu pada akhirnya dapat menyebabkan nyeri leher dan posisi tidur yang kurang baik, termasuk memilih bantal yang, salah bisa membuat kondisi semakin buruk.

"Tidur telentang dengan kepala menunduk akan membuat masalah menjadi semakin buruk," kata chiropractor Andrew Bang, DC, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Tidur pada posisi lain, seperti menyamping, atau yang lebih buruk lagi tengkurap dengan kepala terpelintir dan dirimingkan pada sudut yang aneh, juga bisa berkontribusi terhadap nyeri leher yang dirasakan di pagi hari.

Selain itu, bantal yang digunakan harus menjaga leher sejajar dengan kasur, bukan menunduk atau terlalu menengadah ke atas.

Jika masih bingung bagaimana memilih bantal yang tepat, berikut tujuh tipsnya:

1. Pilih bantal yang beradaptasi dengan posisi tidur
Bantal kontur serviks dianggap yang paling baik untuk kebanyakan orang.

Sebab, bantal ini memungkinkan kepala kita bertumpu pada tekanan di tengah.

Leher menjadi bertumpu pada sisi yang tidak terlalu tinggi ketika berbaring telentang, atau pada sisi yang lebih tinggi ketika berbaring miring.

Bantal dengan kontur busa adalah yang terbaik untuk memberikan topangan yang maksimal pada leher kita saat tidur.

2.Material busa lateks
Lateks alami menawarkan dukungan yang nyaman untuk area leher tanpa membuat kita merasa panas seperti memory foam.

“Orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka merasakan kepanasan di malam hari. Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa gelisah ketika tidur."

"Tidur dengan kondisi sejuk akan membuat tidur lebih nyenyak," kata Bang.

Namun, orang yang alergi terhadap lateks sebaiknya memilih memory foam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com